Khawatir Prostitusi Tumbuh Subur, Sri Lanka Larang Pembangunan Kasino

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 27 April 2014 | 01:06 WIB
Khawatir Prostitusi Tumbuh Subur, Sri Lanka Larang Pembangunan Kasino
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sri Lanka menolak izin pembangunan pusat perjudian (kasino) di tiga resor mewah yang rencananya akan berdiri di Kota Kolombo, ibukota negara tersebut. Sebelumnya, pihak oposisi mengatakan, pembangunan kasino bisa membuat praktik prostitusi kian marak.

"Kami tidak akan memperbolehkan (pembangunan) kasino. Kami sudah menegaskan hal itu," kata Menteri Perkembangan Ekonomi Sri Lanka Basil Rajapakse.

Pihak pengembang yang berencana membangun kasino tersebut antara lain adalah seorang pengusaha perjudian asal Australia James Packer. Packer sudah terlebih dahulu sukses dengan usaha perjudiannya di Melbourne, Perth, Macau dan London. Namun, parlemen Sri Lanka tetap mengizinkan pembangunan resor mewah bernilai 400 juta Dolar Amerika atau sekitar Rp4,6 triliun tersebut.

"Mereka (para pengembang) sudah meminta (izin), kami tidak memperbolehkan, tidak ada yang akan kami perbolehkan (di masa depan)," imbuh Rajapakse.

Rajapakse tidak memberikan alasan pelarangan tersebut. Sementara itu, pihak oposisi sudah menyatakan kekhawatiran mereka terkait pembangunan kasino tersebut. Sebaliknya, mereka justru tidak setuju terhadap pembangunan tiga resor mewah tersebut. Menurut mereka, kehadiran resor mewah dapat membuat praktik pelacuran tumbuh subur. Salah satu tokoh oposisi yang menyuarakan ketidaksetujuannya adalah Athuraliya Rathane. Menurut anggota parlemen yang juga biksu Buddha itu, partainya menentang resor-resor baru tersebut karena khawatir perjudian akan memupuk praktik prostitusi dan merusak budaya lokal. (Asia One/ Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI