Suara.com - Hampir dapat dipastikan, pasangan calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 adalah Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Sinyal kuat itu diketahui setelah kedua pemimpin partai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor kepresidenan untuk minta izin berkoalisi sekaligus Hatta minta izin mengundurkan diri dari Menteri Koordinator Perekonomian.
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Suhardi kepada suara.com, Rabu (14/5/2014), menilai tercapainya duet Prabowo dan Hatta merupakan buah manis dari perjuangan yang sudah lama dilakukan.
“Ini hasil kerjasama. Kan tim sudah bekerja, sudah menganalisa, bagaimana wujud kerjasama dan lain sebagainya,” kata Suhardi.
Setelah mencapai tahapan tersebut, tahapan berikutnya adalah memantapkan koalisi untuk memenangkan mereka di bursa Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
“Kita tunggu satu atau dua hari lagi bagaimana finalnya mitra koalisi,” kata Suhardi.
Partai Gerindra dan mitra koalisi yang sudah ada saat ini, kata Suhardi, juga sedang memformulasikan langkah berikutnya setelah didapatkan duet Prabowo dan Hatta.
“Artinya, ada perundingan dan sebagainya. Formulasi perundingan bersama, apa yang bisa dilakukan kerjasama untuk memperkuat koalisi,” kata Suhardi.
Prabowo dan Hatta Rajasa sudah resmi didukung oleh Partai Gerindra, PPP, dan PAN. Selangkah lagi, PKS juga akan menyusul untuk memberikan dukungan kepada Prabowo.
Poros Gerindra akan menghadapi poros berat, yaitu poros PDI Perjuangan yang didukung Partai Nasional Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa. Partai Golongan Karya (Golkar) belakangan memberikan sinyal untuk memberikan dukungan ke calon presiden PDI Perjuangan.