Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal membuat tradisi baru usai pesta demokrasi Pilres 2014, yakni menyambut presiden terpilih dengan upacara militer di Istana Negara.
“Siapapun yang terpilih nanti, Pak Prabowo atau Pak Jokowi, saya akan menyambutnya dengan penghormatan upacara militer, TNI dan Polri,” ujar SBY di hadapan puluhan perwira TNI Polri di Kemenhan, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014).
Tradisi baru ini, menurut SBY adalah sebuah penghormatan yang belum pernah dilakukan sebagai tradisi yang baik untuk membuat tenteram usai panasnya Pilpres.
Penghormatan dilakukan persis usai pembacaan dan pelantikan sumpah presiden dalam Sidang Umum MPR pada 20 Oktober nanti.
“Kami yang lama dan yang baru akan mendapat penghormatan dan masuk ke dalam Istana, dan meminta apa yang diberikan kepada saya juga diberikan kepada presiden baru. Dan saya akan meninggalkan Istana kembali ke sipil," kata SBY.
Dalam sambutannya dihadapan perwira memasuki masa kampanye Pipres, dia juga minta agar para perwira ikut memberi kesempatan agar dua pasang capres cawapres yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla melakukan kompetisi secara damai.
SBY juga sempat menyinggung supaya TNI Polri tetap netral, jika ada perwira yang hendak berpolitik, dia menegaskan harus mundur dari jabatannya.