Suara.com - Direktur Madani Nusantara Nanat Fatah Natsir menilai pertanyaan antarkandidat tidak diperlukan dalam debat calon presiden dan wakil presiden karena akan cenderung menyerang pribadi dan mengungkap persoalan masa lalu kandidat.
"Debat semalam cukup bagus untuk mendengarkan konsep para kandidat dalam membangun demokrasi pemerintahan dan hukum. Namun, sesi pertanyaan antarkandidat cukup mengganggu," kata Nanat Fatah Natsir dihubungi dari Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu menyarankan sebaiknya pertanyaan cukup dilakukan oleh panelis saja untuk mengarahkan para kandidat menyampaikan konsep dan pemikiran dalam memecahkan persoalan bangsa ke depan.
Nanat mengatakan bila debat kandidat putaran pertama saja sudah dibiarkan terjadi saling serang pribadi, bukan konsep atau visi misi, dimungkinkan hal itu akan terus terjadi pada debat putaran berikutnya.
"Debat berikutnya akan semakin memanas. Bukan tidak mungkin debat berikutnya isu pribadi yang dipertanyakan antarkandidat akan lebih panas dan tidak memberi pendidikan politik bagi calon pemilih," ujar mantan rektor UIN Bandung itu.
Terkait konten debat kandidat yang diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta Selatan pada Senin (9/6/2014) malam, Nanat menilai kedua pasangan calon mempunyai konsep yang bagus untuk membangun demokrasi pemerintahan dan hukum.