Jokowi Temui Nelayan untuk Rasakan Penderitaan

Siswanto Suara.Com
Selasa, 10 Juni 2014 | 20:45 WIB
Jokowi Temui Nelayan untuk Rasakan Penderitaan
Capres Joko Widodo memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta, Sabtu (7/6). [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi), bertemu dengan para nelayan di Kampung Nelayan Indah, Medan Labuhan, Sumatera Utara, Selasa (10/6/2014) sore.

Jokowi ingin mendengarkan aspirasi para nelayan.

Salah seorang warga yang telah menjadi nelayan selama 10 tahun, Hafiza, mengatakan saat ini masih ada orang menggunakan bom untuk menangkap ikan dan hal ini sangat mengurangi pendapatan nelayan.

"Di wilayah tangkapan ikan, masih banyak pak yang pakai trol (sejenis pukat harimau) untuk menangkap ikan," ujar Hafiza kepada Jokowi.

Menurut Hafiza, metode penangkapan dengan trol juga sangat merugikan nelayan tradisional. Hafiza menuding ada perusahaan besar di balik aksi itu.

Nelayan bernama Syamsuddin juga mengungkapkan masalahnya. Dia mengaku terhambat persoalan operasional, seperti kurangnya kapal untuk melaut. Dia juga mengeluhkan sikap pemerintah yang kurang tegas dengan maraknya over fishing atau penangkapan ikan secara massal karena hal itu menciptakan ketimpangan penghasilan antara nelayan satu dan nelayan lainnya.

"Di pantai timur Sumatera Utara itu sejak tahun 2000 itu over fishing. Itu lebih banyak nelayan daripada ikan. Ini yang buat nelayan enggak berhasil," kata Syamsuddin.

Menanggapi keluhan para nelayan, Jokowi mengatakan persoalan nelayan di Sumatera hampir sama dengan di wilayah Jawa Timur, Papua, Nusa Tenggara, Sumatera, dan Kalimantan.

"Mereka rata-rata menyampaikan mengenai masalah kapal-kapal modern, kalau kapal mereka, perahu mereka, diperbaharui, mereka akan lebih baik. Mesin kapal mereka sudah 10 -15 tahun nggak pernah diganti, kalau diganti tentu mereka akan lebih baik," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI