Saksi: Nazaruddin Menyesal Anas Terpilih Jadi Ketum Demokrat

Siswanto Suara.Com
Senin, 18 Agustus 2014 | 18:42 WIB
Saksi: Nazaruddin Menyesal Anas Terpilih Jadi Ketum Demokrat
Anas Urbaningrum di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/8/2014), mantan staf ahli Muhammad Nazaruddin di DPR RI, Nuril Anwar, menceritakan bahwa Nazaruddin mengaku sangat menyesal Anas Urbaningrum bisa terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam Munas yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat.

Hal ini disampaikan Nuril ketika bersaksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya dan pencucian uang, Anas Urbaningrum.

"Dia (Nazaruddin) sampaikan sangat menyesal ketika Mas Anas menang karena tidak bisa diatur-atur, misalnya dalam urus proyek, Mas Anas lebih asyik konsolidasi ke daerah-daerah, itu yang buat dia menyesal,” kata Nuril.

Nuril juga mengungkapkan Nazaruddin pernah mengakui bahwa hubungan dengan Anas memburuk dan Nazaruddin juga pernah menyebut Anas sudah melanggar komitmen.

”Dia sampaikan, Ril (Nuril) pak Anas sudah tidak komit. Jadi kita adakan KLB (Kongres Luar Biasa). Dia mau Marzuki Alie menjadi ketum, saya dijanjikan posisi penting di partai,” kata Nuril menirukan ucapan Nazaruddin.

Memburuknya hubungan Nazaruddin dengan Anas mulai terjadi usai kongres yang berlangsung pada 2010. Dalam kongres itu, Anas berhasil meraih kursi Ketua Umum PD.

"Setelah kongres PD itu dia sampaikan kepada saya di lantai 9 gedung DPR itu biasa ketika tamu lagi sepi kami bicara empat mata, di situ dia (Nazaruddin) berkeluh kesah tentang memburuknya hubungan dia (Nazaruddin) dengan ketua umum yang baru terpilih di Bandung. Bahwa banyak laporan banyak bisikan yang berakibat hubungan memburuknya dia dengan ketua umum yang baru,” kata Nuril.

Bersamaan dengan itu, Nazaruddin disebut Nuril juga tengah gundah. Meski mantan bosnya saat itu tengah akrab dengan politikus Partai Demokrat, Marzuki Ali. Nazar gundah dan juga gelisah lantaran dirinya sudah mulai disebut-sebut sebagai tersangka kasus suap Wisma Atlet. Terlebih Mindo Rosalina Manulang alias Rosa sudah ditangkap KPK di Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora).

”Bendum (Nazaruddin) saat itu, dia (Nazaruddin) mulai sangat harmonis sekali dengan Marzuki, sudah nyetrum lah, chemistry nya nyambung sering jalan bareng, sampai akhirnya pada peristiwa tertangkapnya mbak Rosa di Kemenpora, sampai saat itu dia semakin gelisah, semakin bingung bagaimana antisipasi semua. Apalagi ketika sudah aroma tersangka, saya juga gusar, beliau juga gusar,” katanya.

Masih di persidangan, Nuril mengungkapkan bahwa Nazar kemudian memutuskan untuk menghadap Marzuki Alie pada 23 Mei 2011. Dalam kesempatan itu, kata Nuril, Nazar mengancam menghancurkan PD apabila tidak dibantu. Kemudian, suami Neneng Sri Wahyuni itu bertolak ke Singapura

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI