TNI Akan Ditugaskan Jadi Guru di Wilayah Perbatasan

Ardi Mandiri Suara.Com
Selasa, 19 Agustus 2014 | 04:09 WIB
 TNI Akan Ditugaskan Jadi Guru di Wilayah Perbatasan

Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammad Nuh, mengatakan, personel TNI yang diperbantukan untuk mengajar di perbatasan dan daerah tertinggal akan dilatih terlebih dahulu, sehingga memiliki bekal kompetensi dalam mengajar.

"Kita sudah kerja sama, kita latih dahulu sebelum berangkat akan kita latih," kata Nuh di Jakarta, Senin (18/8/2014).

Nuh mengimbau masyarakat tidak perlu terlalu khawatir akan kompetensi yang dimiliki TNI dalam mengajar karena sebelumnya akan diberi kompetensi.

"TNI apakah enggak pernah sekolah, apakah enggak pernah belajar, pernah 'toh', sekarang tinggal kita latih," katanya.

Dia mengatakan pihaknya terbuka mengajak dari kalangan manapun untuk mengajar, terutama di daerah tertinggal, bukan hanya TNI.

"Kita justru mengajak siapapun yang punya potensi, kita ajak mengajar," katanya.

Sebelumnya, Wamendikbud mengharapkan program yang melibatkan personel TNI untuk mengajar di daerah terpencil bisa berjalan efektif.

"Diharapkan efektif karena ini untuk mendukung tenaga pendidikan di daerah tertinggal, terpencil, atau bahkan di perbatasan khususnya yang masih kekurangan guru," kata Musliar.

Dia mengatakan dalam program tersebut, personel TNI dibekali pelatihan dan pendampingan dalam mengajar.

"Kita beri pelatihan khusus selama 52 jam, nanti kalau mereka tidak tahu, ada pendampingnya, setelah itu ada klinik konsultasi pembelajaran," katanya.

Dia menuturkan dalam praktiknya, TNI hanya diutamakan mengajar siswa-siswi tingkat SD sampai SMP, sementara untuk tingkat SMA hanya sebagai mentor untuk wawasan kebangsaan saja.

Pada awal September 2011, Kemendikbud yang saat itu masih bernama Kemendiknas dan TNI sepakat bekerja sama untuk mengembangkan pendidikan di wilayah perbatasan.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Mendiknas Mohammad Nuh (sekarang Mendikbud) dan Panglima TNI saat itu Agus Suhartono.

Pada 2014, Mendikbud Mohammad Nuh dan Panglima TNI Moeldoko sepakat untuk memperkuat kerja sama tersebut dengan meningkatkan sinergitas sumber daya antara Kemendikbud dengan TNI.

Bentuk sinergitas sumber daya tersebut antara lain melalui pemanfaatan SDM dan fasilitas perbengkelan yang dimiliki TNI di setiap daerah perbatasan.

Untuk pemanfaatan SDM, para anggota TNI akan menjadi tenaga pengajar di sekolah-sekolah yang ada di daerah perbatasan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI