Golkar Kubu Agung Laksono Diingatkan soal Pemilu 2019

Minggu, 07 Desember 2014 | 14:58 WIB
Golkar Kubu Agung Laksono Diingatkan soal Pemilu 2019
Waketum Golkar Agung Laksono saat menghadiri rapat di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (26/11). [suara.com/Oke Atmaja]

Suara.com - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Ade Komarudin menilai Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ballroom Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, melanggar konstitusi partai. Itu sebabnya, ia berharap panitia munas kelompok Agung Laksono segera menghentikan acara.

"Munas yang dilakukan rekan-rekan itu (Agung Laksono) mudah-mudahan dihentikan segera karena ini sangat menyangkut soal keutuhan Partai Golkar," ujar Ade dalam konferensi pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Minggu (7/12/2014).

Ade mengatakan belum terlambat bagi panitia munas tersebut untuk menghentikan acara.

"Mereka adalah sahabat kami, dan teman-teman kami, tidak ada kata terlambat untuk menghentikan hal ini. Teman-teman DPD yang hadir di sana dua sampai tiga orang agar kembali jalan konstitusi. Sekali lagi tidak ada kata terlambat untuk kembali dan kami terbuka lebar untuk teman-teman," kata Ade.

Ade meminta pendukung kelompok Agung Laksono untuk ingat Pemilu 2019. Partai Golkar harus mempersiapkan diri untuk mengikuti pemilu tersebut dengan cara bersatu.

Saat ini, Munas IX Partai Golkar yang diselenggarakan kelompok Agung Laksono sedang berlangsung. Acara tersebut dibuka Sabtu (6/12/2014) malam dan akan ditutup Senin (8/12/2014) nanti.

Penyelenggaraan acara tersebut dilakukan setelah kelompok Aburizal Bakrie terlebih dahulu menyelenggarakan Munas IX di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, akhir 30 November sampai 4 Desember 2014.

Panitia munas Ancol dan Bali sama-sama mengklaim menyelenggarakan acara seusai dengan kuorum.

Munas Bali secara aklamasi telah memilih Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar periode 2014-2019. Ia terpilih memimpin partai berlambang pohon beringin untuk kedua kalinya.

Sementara munas Ancol rencananya akan memilih ketua umum pada malam nanti. Ada tiga kandidat yang berkompetisi, yakni Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Priyo Budi Santoso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI