Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan sistem e-money untuk seluruh koridor bus Transjakarta. Dengan demikian, seluruh penumpang wajib membeli tiket elektronik untuk bisa naik Transjakarta.
"Dengan memaksa e-money, saya jadi tahu. Makanya kamu naik bus pun saya bisa tahu, uang parkir jadi tahu. Nanti PKL pun saya bisa tahu berapa pemasukannya sehingga saya bisa berikan bantuan kredit kepada mereka. Jadi semua dengan sistem seperti ini jadi gampang sekali," ujar Basuki yang biasa disapa Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (8/12/2014).
Salah satu tujuan dari penerapan sistem tersebut ialah untuk memantau transaksi keuangan.
Selain itu, kata mantan Bupati Belitung Timur itu, pengguna e-money akan mengurangi biaya Bank Indonesia terkait percetakan uang tunai.
"Sehingga daya saing perbankan kita di Jakarta, itu menjadi sangat tinggi. Kenapa? Karena biaya-biaya (pencetakan) uangnya jadi rendah. Kalau kamu membayar uang cash begitu banyak, asuransinya mahal," ujar Ahok.
"Ngitung duitnya aja berapa orang. Belum lagi BI nyetak uang itu. Itu semua uang cetak pakai biaya loh," Ahok menambahkan.