Suara.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyematkan baret dan brevet kehormatan Mitra Kerja Daerah dari TNI kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (12/12/2014).
"TNI memberikan penguatan atas leadership gubernur. Kalau ada apa-apa, Ahok jangan sungkan meminta bantuan ke Pangdam," kata Moeldoko.
Penyematan baret kepada mantan Bupati Belitung Timur ini seharusnya diberikan di Surabaya pada Oktober silam. Namun, Ahok saat itu tak datang karena masih menjadi Wagub DKI. Sedangkan Jokowi yang saat itu masih sebagai Gubernur DKI menunggu dilantik menjadi presiden
Moeldoko menambahkan doktrin dari sistem pertahanan negara adalah pertahanan rakyat semesta. Sehingga, apabila Indonesia diserang negara luar, seluruh Sumber Daya Nasional akan lumpuh.
"Pemilik SDN adalah Pemda. Sarana prasarana, alat kelengkapan, kondisi masyarakat, semuanya di tangan gubernur sehingga diperlukan sinergitas, proaktif dalam menyusun sistem pertahanan ini," ujar Moeldoko.
Ia menegaskan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pascamenerima baret dan brevet TNI dapat memimpin apel di saat-saat tertentu saat ada upacara militer.
"TNI memberikan penguatan atas leadership gubernur. Kalau ada apa-apa, Ahok jangan sungkan meminta bantuan ke Pangdam," katanya.
Ahok mengucapkan terima kasih kepada Panglima TNI usai penyematan baret dan brevet.
"Buat saya, ini hoki saja," ujarnya sambil tertawa.
Ahok mengenakan jaket loreng khas TNI berwarna hijau kekuningan saat disematkan brevet dan baret.
Saat berlangsung apel penyematan baret dan brevet, Ahok juga harus melakukan baris berbaris layaknya prajurit TNI.