Suara.com - Ibu Kota Jakarta dikepung banjir setelah hujan mengguyur tiga hari berturut-turut. Wakil Ketua DPR Fadli Zon pun menagih janji Presiden Joko Widodo sewaktu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk menyelesaikan banjir di Jakarta.
"Ya ini kan salah satu janji Presiden untuk menangani. Kita tahu ini kan tidak mudah, tapi dulu bilang kalau Gubernur jadi Presiden akan mudah melakukan koordinasi," kata Fadli di DPR, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Anggota Fraksi Gerindra ini mengatakan banjir yang terjadi di berbagai wilayah di Ibu Kota telah menggangu aktivitas warga serta gerak ekonomi.
"Semua terganggu, rakyat juga terganggu, ekonomi juga," kata dia.
Fadli meminta agar pemerintah tidak selalu menyalahkan cuaca dan lingkungan di daerah lain atas banjir di Jakarta. Menurut dia, banjir ini juga dipicu oleh tata kelola kota yang tidak baik.
"Kalau cuaca kan unpredictable tidak bisa disalahkan. Tapi lihat, Jakarta sendiri ruang penyerapan rendah. Kita lihat bangunan apartemen mal. Malnya lebih dari seratus, sudah menyedot air tanah kemudian tidak ada penyerapan," katanya. "Coba dong, tegakkan hukum, berikan ruang penyerapan dan jangan salahkan daerah lain."
Ketika masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pernah mengatakan bahwa masalah kemacetan dan banjir di Ibu Kota akan lebih mudah diatasi bila dia menjadi Presiden. Sebab, Kepala Negara akan mudah mengkoordinasikan para kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk mengatasi masalah ini bersama-sama.
"Seharusnya lebih mudah (menyelesaikannya). Karena kebijakan transportasi harusnya tidak hanya Jakarta, tapi Jabodetabek. Itu seperti mengatasi banjir. Banjir tidak hanya masalah Jakarta. Karena 90 persen air yang menggenang di Jakarta itu berasal dari atas (Bogor). Semua pengelolaan 13 sungai besar yang di Jakarta juga semuanya kewenangan pemerintah pusat," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin 24 Maret 2014.