Miris, Kemampuan Baca Anak Indonesia Kedua Terbuncit di Dunia

Kamis, 26 Maret 2015 | 14:24 WIB
Miris, Kemampuan Baca Anak Indonesia Kedua Terbuncit di Dunia
Mencari Kurikulum Yang Maksimum
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, luar biasa prihatin terhadap hasil studi Unesco yang menempatkan kemampuan baca anak Indonesia di posisi kedua terbuncit.

Selain Unesco, Organization for Economic and Development (OECD) juga merilis hasil serupa. Organisasi tersebut menyebut kemampuan baca dan matematika anak Indonesia amat lemah. Kemampuan itu membuat anak Indonesia lebih lama tiga tahun lulus, ketimbang siswa di negara lain, khususnya negara maju.

"Luar biasa, kemampuan membaca anak Indonesia kedua dari bawah, tapi untunglah, masih ada di bawah kita," kata Anies di Hotel Borobudur Senen, Jakarta Pusat, Rabu(25/3/2015).

"Anak Indonesia lebih lama tiga tahun lulusnya dari negara-negara lain, karena kemampuan membaca dan matematika mereka amat lemah. Padahal membaca, bahasa dan logika itu satu kesatuan," kata mantan Rektor Paramadina tersebut.

Meski demikian, Anies tak menyalahkan sepenuhnya kondisi tersebut kepada para siswa. Dia lebih menyoroti peran guru di Indonesia, yang memang bertanggung jawab terhadap peningkatan belajar siswa.

"Kita selama ini menilai siswa. Sekarang kita harus menilai guru. Jangan lagi masalahin ujian, kurikulum, tapi sekarang masalahkan hal dasar tadi saja, yakni soal membaca dan logika", tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI