Suara.com - Kopilot Germanwings A320, Andreas Lubitz, diduga menderita penglihatan yang dapat menghancurkan karier penerbangannya.
Lantaran itu, dia stres, hingga akhirnya nekat menabrakkan pesawat yang dikemudikannya.
Demikian diungkap The New York Times, dari narasumber asal Jerman, yang tidak diungkapkan identitasnya, Minggu (29/3/2015).
Kata sumber tersebut, Lubitz menyembunyikan catatan medisnya. Dan pada hari nahas itu, dia tidak layak untuk bekerja.
"Dia sakit dan depresi," ujar sumber tersebut.
Sebelumnya, berdasarkan kotak hitam yang ditemukan, Lubitz diduga sengaja menabrakkan Germanwings, lantaran menderita gangguan kejiwaan.
Sebuah klinik khusus pasien depresi, di Dusseldorf, Jerman, menyebutkan bahwa Lubitz pernah mendatanginya sebanyak 2 kali. Terakhir, Lubitz datang berkonsultasi pada 17 hari lalu.
Mantan pacar Lubitz --yang tak mau disebutkan namanya, kepada The Bild, juga mengungkapkan bahwa sang kopilot pernah berambisi agar namanya dikenal dunia.
“Saya tidak mengerti apa yang dimaksudnya saat itu, tapi sekarang sudah jelas,” tambahnya lagi.
Seperti diberitakan, Germanwings A320 jatuh lantaran menabrak Pegunungan Alpen, Rabu (25/3/2015) lalu. Sebanyak 150 penumpang, termasuk kru, tewas mengenaskan dalam kejadian itu.