Jadi Martir Perjuangan Buruh, Inikah Motif Sebastian Bakar Diri?

Siswanto Suara.Com
Senin, 04 Mei 2015 | 07:04 WIB
Jadi Martir Perjuangan Buruh, Inikah Motif Sebastian Bakar Diri?
Ratusan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) melakukan aksi massa di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/2/2015). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sekitar jam 16.00 WIB, rombongan buruh dari Bekasi melanjutkan aksi ke stadion Gelora Bung Karno sekaligus menyaksikan konser musik.

"Memang, beberapa hari sebelumnya dia ingin main musik juga bareng band-nya," kata Obon.

Sesampai di stadion, sebagian buruh dari Bekasi berpencar, termasuk Sebastian.

"Waktu itu kan massanya ribuan, jadi kita gak merhatiin juga," kata Obon.

Kejadian itu sekitar jam 17.00 WIB, ketika orang seisi stadion Gelora Bung Karno tengah menikmati aksi panggung musisi Ahmad Dhani dan Triad Band. Tiba-tiba ada yang jatuh dari atap stadion ke dekat panggung, lalu api berkobar.

Setelah menyadari yang jatuh adalah tubuh manusia, Ahmad Dhani langsung menghentikan aksi panggung.

"Waktu itu gak ada yang merhatiin. Jatuhnya di belakang panggung," kata Obon.

Setelah aparat datang ke lokasi kejadian dan dilakukan pemeriksaan, ternyata diketahui lelaki itu jatuh dari atap. Di atap ditemukan sejumlah barang yang kemudian diketahui milik lelaki tadi.

"Dia pakai kaos pabrik, tapi tidak begitu jelas karena telungkup. Di atap juga ada bendera FSPMI, tapi kan belum tahu FSPMI mana? terus ada tulisan Tirta Alam Segar, kan ada banyak orang, jadi belum tahu pasti," kata Obon.

Sampai akhirnya jam 22.00 WIB, identitas lelaki itu mulai ketahuan dari ponsel, tas, serta foto kopi KTP.

"Saya datang ke Polres Jakarta Pusat untuk pastikan. Karena kan kita gak mau gegabah, kita ajak istrinya (Sebastian) juga. Setelah dilihat, dari HP, tas, ternyata memang punya dia (Sebastian). Kemudian melihat jenazah di RS Kramatjati. Setelah pasti, jam 03.00 jenazah dibawa pulang," kata Obon.

Sekitar jam 09.00 WIB, jenazah Sebastian dimakamkan di tempat pemakaman umum Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Obon mengatakan pada waktu sampai di stadion, ia sama sekali tidak menyadari kalau Sebastian naik ke atap stadion paling atas. Seandainya tahu, Obon pasti akan setengah mati melarangnya.

"Kita sangat kehilangan. Dia kader terbaik. Semoga ini semakin menyadarkan dengan apa yang selama ini diperjuangkan dia, Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting. Soalnya, ini menyangkut orang, menyangkut nyawa orang," kata Obon.

Selamat jalan, Sebastian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI