Suara.com - Balai Taman Nasional Gunung Merapi menutup sementara jalur pendakian melalui Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ke puncak Gunung Merapi agar pencarian Eri Yunanto (21), mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang jatuh ke kawah Gunung Merapi, lancar.
Kepala Resort Selo, BTNGM Boyolali, Suwiknya, mengatakan penutupan sementara dilakukan sejak Sabtu (16/5/2015) pukul 16.00 WIB hingga sekarang.
"Kami menutup pendakian ini, untuk mensterilkan jalur guna mendukung evakuasi korban," kata Suwiknya, Minggu (17/5/2015).
Menurut Suwiknya, BTNGM Boyolali akan membuka kembali jalur pendakian sekitar lima hari lagi.
BTNGM Boyolali sudah memasang rambu larangan pendakian ke Merapi di base camp Dukuh Plalangan.
Samsuri (40), petugas retribusi wisata pendakian BTNGM, mengatakan jumlah pendaki ke puncak Merapi, musim liburan pekan ini, mencapai sekitar 1.000 orang atau mengalami kenaikan sekitar 250 orang dibanding pekan sebelumnya.
"Kami telah mengembalikan uang retribusi seharga Rp17.500 per orang kepada 100 pendaki. Pendaki yang sudah membeli tiket untuk pendakian dikembalikan karena jalur telah ditutup," kata Samsuri.
Para pendaki yang batal naik ke Merapi, kata dia, sebagian mengalihkan ke Gunung Merbabu yang letaknya di sebelah barat Merapi. Namun, beberapa pendaki ada yang memilih pulang ke daerahnya masing-masing.
Pendaki yang sudah terlanjur melakukan pendakian di Pos Pasar Bubrah, diminta petugas untuk turun lagi.
Salah satu pendaki asal Yogyakarta, Sofyan Asiddiq (22), mengatakan bersama teman-teman melakukan pendakian ke Merapi untuk mengisi waktu liburan.