"Ada yang panik melompat ke air. Ada yang sakit sampai meninggal. Terjadi pertengkaran karena berebutan makanan. Tak hanya di antara Rohingya dan Bangladesh, pertengkaran juga bisa terjadi sesama karena rebutan itu," ujar dia.
Berhari-hari kejadian itu terus berlangsung di kapal, meski perjalanan masih berlanjut. Kapal terus berlabuh. Hanya saja setiap hendak memasuki perairan dalam wilayah negara Malaysia, Thailand, mereka selalu ditolak. Setelah diberi bekal makanan, bantuan bahan bakar, mereka diarahkan menuju lautan lepas.
Namun, segala ketersediaan logistik hanya mampu bertahan beberapa hari. Karena itu pula akhirnya mereka hanya bisa terombang-ambing di lautan, sampai akhirnya ditemukan nelayan Aceh. [Alfiasnyah Ocxie]
Ikuti hasil liputan langsung suara.com di lokasi penampungan pengungsi Rohingya dan Bangladesh