Jokowi Salah Sebut Soal Bung Karno, Sukardi Rinakit Akui Bersalah

Ardi Mandiri Suara.Com
Jum'at, 05 Juni 2015 | 10:25 WIB
Jokowi Salah Sebut Soal Bung Karno, Sukardi Rinakit Akui Bersalah
Presiden Joko Widodo di Bandara Halim usai berkunjung ke lokasi longsor di Banjarnegara, (14/12). (Suara.com/Bagus Santosa)

Suara.com - Anggota Tim Komunikasi Publik Presiden, Sukardi Rinakit, mengaku sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas salah ucap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal kota kelahiran Bung Karno.

Pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni lalu di Blitar, Jawa Timur, Presiden Jokowi menyebut bahwa kota kelahiran Bung Karno adalah Blitar. Padahal, yang sebenarnya, presiden pertama Indonesia itu dilahirkan di Surabaya.

"Kesalahan itu sepenuhnya adalah kekeliruan saya dan menjadi tanggung jawab saya. Karena ketika Presiden sedang menyusun pidaot tersebut, beliau bertanya pada saya tentang Blitar. Saya menjawab bahwa Bung Karno lahir dan disemayamkan di Blitar. Presiden waktu itu meminta saya untuk memeriksa karena seingat beliau, Bung Karno lahir di Surabaya," kata Sukardi dalam pernyataan pers yang diterima Suara.com, Jumat (5/6/2015).

"Tanpa memeriksa lebih mendalam dan seksama, saya menginformasikan kepada Presiden bahwa Bung Karno lahir di Blitar. Referensi saya salah satunya adalah situsweb Tropenmuseum.nl, yang menyebutkan bahwa Bung Karno lahir di Blitar: "Soekarno (ook wel gespeld als Sukarno), geboren als Kusno Sosrodihardjo, Blitar, 6 Juni 1901- Jakarta 21 Juni 1970) was de eerste president van de Republiek Indonesia". Juga banyak bahan lain yang menyebutkan beliau lahir di Blitar. Selain itu, memori saya dibelenggu oleh cerita rakyat yang sejak kecil saya dengar di kampung bahwa Bung Karno dilahirkan di Blitar," lanjutnya.

Karena itu, Sukardi, meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada keluarga Bung Karno. Ke depan, Sukardi berjanji akan berhati-hati dalam memberikan informasi, khususnya yang berkaitan dengan perjalanan sejarah bangsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI