Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 25 Desember 2025 | 13:55 WIB
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi. (Suara.com/Ari Welianto)
Baca 10 detik
  • Presiden Jokowi di Solo, Rabu (24/12/2025), membuka pintu maaf bagi pelapor terkait isu ijazah palsu.
  • Beliau menegaskan pemisahan tegas antara pemberian maaf pribadi dan proses hukum yang sedang berjalan.
  • Jokowi siap hadir di persidangan untuk membuktikan keaslian seluruh ijazah pendidikannya.

Suara.com - Di tengah panasnya kasus tuduhan ijazah palsu yang menyeret namanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal mengejutkan.

Jokowi membuka pintu maaf bagi para pihak yang telah melaporkannya, namun di saat yang sama menegaskan bahwa belas kasih pribadinya tidak akan pernah mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan.

Sikap tegas ini disampaikan Jokowi saat berada di Solo, Rabu (24/12/2025). Ia membuat garis demarkasi yang jelas antara urusan personal dan urusan negara di hadapan hukum.

"Urusan maaf-memaafkan itu urusan pribadi. Urusan hukum ya urusan hukum. Prosesnya biar berjalan apa adanya,” kata Jokowi.

Jokowi meminta semua pihak untuk menghormati proses yang sedang ditangani oleh aparat penegak hukum. Ia menekankan bahwa pemberian maaf dari dirinya selaku individu tidak akan secara otomatis menggugurkan kasus yang telah bergulir di ranah hukum.

“Sekali lagi, urusan maaf-memaafkan itu urusan pribadi. Kalau urusan hukum, ya urusan hukum. Kita hormati proses hukum yang ada,” ungkap Jokowi.

Meski demikian, ketika awak media mencoba mengonfirmasi siapa saja yang akan mendapat pintu maaf tersebut, Jokowi memilih untuk tidak menjawab secara spesifik.

Respons serupa ia berikan saat dimintai tanggapan mengenai salah satu tersangka yang akhirnya mengakui keaslian ijazahnya. Jokowi hanya memberikan jawaban singkat yang penuh penegasan.

"Ya, memang asli," tegas Jokowi.

Baca Juga: Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak

Saat didesak lebih lanjut apakah tersangka yang sudah mengakui itu akan dimaafkan, Presiden kembali pada prinsip awalnya, sembari sedikit melunakkan nadanya tentang pentingnya memberi maaf.

"Urusan maaf-memaafkan itu urusan pribadi. Urusan hukum ya urusan hukum. Tetapi memang kalau ada ruang untuk memaafkan, kenapa tidak juga kita lakukan. Tapi sekali lagi, urusan maaf-memaafkan itu urusan pribadi. Urusan hukum ya urusan hukum," ujar Jokowi.

Sebagai bukti keseriusan dan keyakinannya, Jokowi bahkan menyatakan kesiapannya jika harus hadir di muka persidangan.

Ia mengaku tidak keberatan sama sekali untuk membuktikan keabsahan riwayat pendidikannya secara langsung di hadapan majelis hakim dengan membawa seluruh bukti fisik.

“Kalau diminta oleh Yang Mulia Hakim, saya akan datang, terutama untuk menunjukkan ijazah asli dari SD, SMP, SMA, sampai S1. Akan saya tunjukkan semuanya,” terang Jokowi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI