Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku sudah siap menjalani fit and proper test calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Rabu (1/7/2015).
"Ya (persiapannya) baca-baca situasi yang teraktual saja, dari tingkat global, regional, dan nasional," kata Gatot ketika baru tiba di gedung DPR, Selasa (1/7/2015).
Gatot menambahkan dalam tes nanti dia akan memaparkan kondisi global, regional, dan nasional saat ini. Selain itu juga memaparkan tentang tantangan bangsa, sekarang dan masa depan, serta bagaimana mengantisipasinya.
Gatot juga akan menjelaskan tentang bagaimana TNI bisa lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan tugas.
Menurut Gatot, TNI perlu meningkatkan program khusus alat utama sistem persenjataan. TNI, katanya, perlu peningkatan upaya minimum essential force guna penguatan internal.
"Tentunya, kita akan melanjutkan essential force, kemudian pemerintah akan meningkatkan," ujarnya.
Gatot setuju dengan Presiden Joko Widodo yang menginginkan pengadaan alutsista baru, bukan lagi bekas pakai negara lain.
"Kita inginkan baru, Presiden di Mako Brimob dalam menghadiri HUT Bhayangkara menyampaikan bahwa kita lebih baik membeli alutsista yang baru, kalau sudah menjadi keputusan presiden maka tidak bisa ditawar lagi," katanya.
Terkait dengan pesawat Hercules bekas pakai yang dibuat tahun 1964 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, dan menewaskan 113 orang di dalam pesawat, Gatot tidak mau komentar. Kewenangan itu, katanya, pada KSAU.
"Nanti (saya komentar) kalau saya menjadi panglima. (Kalau ditanya Komisi I dalam fit and proper test) ya saya akan jelaskan di Komisi I saja," ujarnya.