Suara.com - Panglima TNI terpilih Jenderal Gatot Nurmantyo berkomitmen memperkuat alutsista TNI AU. Hal itu dikatakan usai usai fit and proper test di Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Dia juga menerangkan, penguatan alutsista ini tidak lagi akan menggunakan proses hibah pesawat bekas melainkan membeli yang baru.
"Saya dan Komisi I telah berkomitmen bahwa untuk pesawat udara harus beli yang baru, pengadaan yang akan datang baru. Kecuali yang sudah terlanjur," kata Gatot.
Gatot menuturkan, dirinya tidak ingin mengambil risiko dengan melakukan pengadaan alutsista bekas lagi. Sebab, jika menggunakan cara demikian, akan dikhawatirkan menimbulkan korban jiwa lagi seperti peristiwa jatuhnya posawat Hercules di Medan.
"Untuk pesawat udara berbeda dengan darat. Kalau pesawat mogok ya hancur. Terlebih kalau biaya hibah sama dengan biaya beli," ujarnya.
Di sisi lain, dia mengatakan, proses transfer teknologi juga harus menjadi fokus perhatian TNI di dalam setiap pengadaan alutsista yang berasal dari luar negeri.
Hal itu bertujuan untuk membesarkan industri pertahanan dalam negeri, sehingga lambat laun dapat memproduksi sendiri alutsista yang dibutuhkan TNI.
"Bagaimanapun juga, kita harus besarkan industri pertahanan. Ada transfer teknologi, lambat laun yang kita beli itu bisa dproduksi dalam negeri itu," ujarnya.
Panglima TNI Terpilih: Tak Akan Ada Lagi Pesawat Bekas
Rabu, 01 Juli 2015 | 22:58 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Panglima TNI Terpilih Bakal Tingkatkan Kedisiplinan Anggota
01 Juli 2015 | 22:47 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI