"Dulu ikannya masih besar-besar, sekarang ikannya sudah habis, sudah susah di carinya," kata Mbah Jumpono.
Sekarang, kata dia, sungai-sungai di Yogya sudah menyempit, sudah begitu airnya kotor.
Berbagai sungai di wilayah DIY telah dijelajahi Mbah Jumpono. Namun, karena usia sekarang tak lagi muda, dia memilih mencari ikan di sungai yang tak begitu jauh dari rumah.
Ikan yang dijual hari itu, dia jaring dari sungai kawasan Pugeran, Sleman.
"Dapatnya di daerah Pugeran sana, terus langsung saya bawa kesini dan dijual, kulo mboten nate dodolan iwak bosok (saya tidak pernah jualan ikan busuk)," ujarnya.
Mbah Jumpono setiap hari jualan kawasan Santren dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Biasanya sebelum pukul 13.00 WIB, seluruh ikan sudah habis terjual.
Pembelinya umumnya orang-orang yang lewat di Santren. Kawasan Santren merupakan jalan alternatif menuju kawasan selokan Mataram.
"Biasanya di bus nanti juga masih ada yang mau beli jadi ya alhamdulillah pasti habis," ujar Mbah Jumpono.
Yosi, salah seorang mahasiswi UGM yang kebetulan melintas dan membeli ikan dari Mbah Jumpono mengaku jaman sekarang sudah susah memberli ikan sungai segar.
Oleh sebab itu, dia menyempatkan berhenti dan membeli ikan segar yang ditawarkan kakek lima anak tersebut.