Ahok Tak Izinkan Pengajian Digelar di Monas, Ada Alasannya

Sabtu, 17 Oktober 2015 | 06:13 WIB
Ahok Tak Izinkan Pengajian Digelar di Monas, Ada Alasannya
Monumen Nasional [Suara.com/Oke Atmaja].

Suara.com - Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapat petisi dari warga bernama Kuniadi. Petisi tersebut berupa permohonan izin menyelenggarakan majelis taklim di lapangan Monumen Nasional.

Menanggapi hal tersebut, Ahok memastikan tidak akan memberikan izin untuk penyelenggaraan acara di Monas. Ahok mengaku trauma karena dulu pernah memberi izin acara pengajian akbar, lalu banyak PKL datang dan meninggalkan sampah.

"Makanya kita bilang kalau mau jualan jam delapan, pengajian kan bisa di Istiqlal atau di mana. Apakah tuhan nggak denger kalau nggak (ngaji) di Monas, nggak jadi masalah juga kan? Kalau kita buka lagi gimana? yang Gereja minta, yang Kristen juga minta doa Ibu Kota di Monas," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Petusi disampaikan melalui situs change.org. Kurniadi mengatakan ia beserta jemaah lainnya ingin mengadakan acara majelis pengajian besar di Monas. Jika diizinkan, rencananya pengajian-pengajian berikutnya juga akan dilakukan di sana.

"Kan kita sepakat Monas ini, kita kembalikan ke Keppres 95. Bahwa ini tempat yang agung tidak boleh dirusak oleh penjual. Kita sudah pernah coba kasih (buka) untuk PKL," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur khawatir kalau acara pengajian akbar mendapat izin pakai kawasan Monas, masyarakat lainnya ikut-ikutan minta izin. Ia mengimbau agar acara tersebut digelar di masjid Istiqlal.

"Sekarang kalau kita kasih majelis yang lain minta nggak? Minta. Yang Kristen minta nggak? Yang Budha minta nggak? Balik lagi. Lebih baik nggak usah semualah," kata Ahok.

BACA JUGA:

Pemerintahan SBY Dianggap Wariskan Masalah ke Jokowi

Terancam Direshuffle, Jaksa Agung Pasrah

VIDEO: Kepergok Pungli oleh Warga, Polisi Yogya Syok

Wijaya Saputra Sudah Berani Panggil Agnez Mo "Mommy"

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI