Ahok Ancam Pecat RT/RW di Jakarta Karena Ini

Senin, 25 Januari 2016 | 18:36 WIB
Ahok Ancam Pecat RT/RW di Jakarta Karena Ini
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok [suara.com/Meg Phillips]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menginginkan masyarakat DKI khususnya anak-anak harus perlu perhatian pemerintah, agar tidak kekurangan gizi. Pemerintah DKI Jakarta pun telah menyediakan makanan tambahan untuk kecukupan gizi warga Jakarta, di lingkungan setempat.

"Kita ada makanan tambahan di kelurahan, makanya kita suruh (warga) ke kelurahan. Yang penting Posyandu dia musti datengin, nimbang," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/1/2016).

Tidak hanya itu, Ahok menginginkan RT (Rukun Tetangga) maupun RW (Rukun Warga) bisa menjadi pemerhati anak dalam hal gizi. Oleh karena itu, Ahok menginginkan kaum ibu yang aktif di PKK atau Posyandu, menjabat menjadi Ketua RT maupun RW.

"Kalau RT (Ketua) atau RW (Ketua) nggak peduli, saya bilang berhentikan saja, ganti dengan RT RW (Ketua) yang dari ibu-ibu PKK atau Posyandu," katanya.

Ahok pun menilai, pihak RT maupun RW seharusnya bertanggung jawab untuk mengecek warganya yang perlu bantuan dalam hal gizi.

"Kekurangan gizi itu bukan kejadian satu dua hari loh, itu bertahun-tahun sebetulnya. Nah RT harus tahu persis, nah kita juga tidak mau dimanfaatkan keluarganya, nanti semua orang kasih bantuan, nggak bisa juga, makanya kita harus mulai mengidentifikasi," ucapnya

Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, pentingnya adanya Rumah Publik Terpadu Ramah Anak), yang bisa memantau anak-anak dalam hal kecukupan gizi.

"Yang penting di Jakarta kota begitu besar, kita butuh yang pemerhati, makanya kita juga ada RPTRA (Rumah Publik Terpadu Ramah Anak), untuk awasi anak-anak, ada CCTV nya, kan kelihatan anak-anak kurang gizi atau cukup gizi," imbuh Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI