Suara.com - Golkar sudah membuat susunan Kepengurusan baru. Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan nama-nama itu akan segera dikirim ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Kepengurusan ini dibentuk untuk penggabungan Golkar Munas Riau yang terpecah menjadi Golkar Munas Jakarta pimpinan Agung Laksono dengan Golkar Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie (Ical).
Penggabungan kepengurusan tersebut untuk didaftarkan sebagai penyelenggara Munas Bulan Mei 2016 nanti.
"Penggabungan kepengurusan Riau dan Bali akan didaftarkan ke Kemenkumham. Konon katanya sudah didaftarkan. Kita liat saja," kata Bambang dihubungi, Jakarta, Senin (14/3/2016).
Namun, dia belum merinci nama-nama yang masuk dalam kepengurusan ini. Dia hanya menceritakan ada beberapa nama yang sempat disebut masuk dalam kepengurusan Partai Golkar ini.
Di antaranya Agung Laksono, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar, Agus Kartasasmita dan Zainudin Amali.
Dihubungi terpisah, Agung Laksono mengakui adanya penggabungan ini. Dia pun tidak mempermasalahkan nama kepengurusannya nanti, baik atas nama Munas Riau atau nama Munas Bali. Sebab, Munas Jakarta sudah dianggap tidak sah oleh putusan Kasasi di Mahkamah Agung (MA).
Yang terpenting, sambungnya, kepengurusan ini nantinya bisa menggelar Munas yang hasilnya demokratis dan berkeadilan. Sehingga, upaya rekonsiliasi Golkar bisa terwujud.
"Pada prinsipnya, mau Munas apapun namanya, Munas Riau atau Bali, namanya rekonsiliasi. Bersatu kembali dalam sebuah kepengurusan," kata dia.