Buntut Ekspoitasi Anak, Ahok Ingin Hapus "3 In 1"

Senin, 28 Maret 2016 | 11:09 WIB
Buntut Ekspoitasi Anak, Ahok Ingin Hapus "3 In 1"
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ahok) saat mencoba bus Scania Low Entry City baru di Balaikota, Jakarta, Jumat (11/3). [suara.com/Oke Atmaja]

Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sosial terus akan melakukan razia besar-besaran terhadap pengemis yang suka mengais rezeki di jalan-jalan Ibu Kota.

Hal ini akan dilakukan setelah muncul kasus eksploitasi dan perdagangan anak yang tengah ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.

Dalam penanganan kasus itu terungkap adanya seorang bayi berusia 6 bulan yang bernama Bon-bon, dicekoki obat penenang berjenis rikloma clonazepam, supaya tidak rewel saat diajak mengemis.

"Kita lagi kerjain sekarang, razia terus dari Dinsos," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/3/2016).

Menurut Ahok, kebanyakan warga Jakarta yang ingin mencari uang dengan cara singkat, salah satunya memanfaatkan anak mereka untuk mengemis.

"Kadang ini suka dimanfaatkan orang tua. KJP saja suka ada yang manfaatkan untuk tarik kontan. Dikasih KJP, duit anknya diambilin. Anaknya tetap nggak pake sepatu, tas baru," ujar Ahok.

Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur ini juga tengah mengkaji sistem "3 in 1" atau aturan yang membatasi mobil pribadi yang lewat kawasan tertentu minimal 3 penumpang. Misal di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Ahok menilai banyak dari warga yang malah menjadikan mata pencarian untuk menjadi joki.

"Makanya saya lagi kaji "3 in 1" mungkin saya mau hapus saja," jelas Ahok.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI