Warga Kenya Selundupkan Narkoba dengan Ditelan

Rabu, 24 Agustus 2016 | 21:29 WIB
Warga Kenya Selundupkan Narkoba dengan Ditelan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafly Amar [suara.com/Welly Hidayat]
Baca 10 detik

Suara.com - Anggota Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bekerjasama dengan petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap anggota jaringan narkotika internasional berkewarganegaraan Kenya bernama Benard Mbithi (44). Benard menyelundupkan narkotika ke Indonesia dibantu warga Nigeria bernama Enu yang saat ini masih dicari polisi.

"Tersangka Benard kita tangkap pada Selasa (9/8/2016) di terminal kedatangan luar negeri bandara Soekarno-Hatta," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2016).

Saat ditangkap, Benard membawa 96 kapsul berisi narkotika jenis metamphetamine dengan berat total 1,1 kilogram.

"Bernard membawanya dengan dibungkus atau dikemas dalam plastik warna putih berbentuk kapsul, lalu ditelan," kata Tito.

Benard hanyalah orang lapangan yang dikendalikan oleh Enu (buronan). Benard bertugas mengantarkan narkotika ke dua konsumen di Indonesia.

"Jadi pelaku ini langsung dikendalikan dari Nigeria juga. Mereka melalui komunikasi via handphone," ujar Tito.

Selanjutnya, polisi menangkap dua konsumen Benard. Kedua orang itu bernama Suparno (40) dan Zamzami (24). Mereka ditangkap di Hotel Klimas, Jalan K. S. Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).

"Suparno membawa narkotika jenis metamphetamine sebanyak 50 butir kapsul beratnya 600 gram, dan tersangka Zamzami ditangkap membawa sebanyak 46 butir kapsul berat total 500 gram," ujar Tito.

Menurut Suparno, dia hanya diperintahkan Benard untuk mengantar 50 butir kapsul tersebut kepada Yuli Handoyo Putra (30) di Surakarta, Jawa Tengah.

Yuli kemudia ditangkap di Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Surakarta, pada Kamis (11/8/2016) pukul 13.45 WIB.

"Kami amankan dari tangan Yuli, narkotika jenis metamphetamine sebanyak 50 butir kapsul," kata Tito.

Tito mengatakan kepolisian masih mengembangkan peredaran narkotika jaringan internasional tersebut.

"Kami masih terus menganalisa jaringan yang melibatkan sindikat Nigeria dan Kenya di Indonesia," kata Tito.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI