Aneh, Saat Mirna Sekarat Jessica Malah Menjauh

Kamis, 01 September 2016 | 17:22 WIB
Aneh, Saat Mirna Sekarat Jessica Malah Menjauh
Persidangan terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (18/8). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Psikolog Sarlito Wirawan Sarwono mengamati rekaman kamera CCTV terhadap gerak gerik terdakwa Jessica Kumala Wongso saat Wayan Mirna Salihin mengalami kolaps usai menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier. Menurutnya aneh.

Ada kecenderungan Jessica malah menjauh dari tempat duduk. Seakan Jessica tidak mau menolong Mirna saat kejang-kejang.

"Sepanjang saya lihat malah menjauh sebentar dari tempat duduk, melihat sampai orang datang menolong Mirna, dan menolong ketika diminta," kata Sarlito saat dihadirkan sebagai saksi ahli di sidang lanjutan kasus 'Kopi Maut Mirna' di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).

Dari pengamatannya berdasarkan barang bukti CCTV, Jessica hanya mengamati kondisi Mirna tanpa merespon secara cepat untuk memberikan pertolongan kepada temannya. Jessica baru menolong saat para pegawai Kafe Olivier mendatangi meja nomor 54 untuk menolong Mirna saat kondisi kolaps.

"Dia menjauh dari objek, tapi tertegun sebentar. Baru setelah ada reaksi (pegawai kafe), dia (Jessica ikut (menolong Mirna)," kata dia.

Lebih lanjut, Guru Besar Psikologi dari Universitas Indonesia itu menilai saat kondisi Mirna kolaps, Jessica terlihat malah menghidar meski jarak antara posisi Mirna dan Jessica pun tidak begitu jauh.

"Tidak bisa menjauh karena keterbatasan lokasi," kata Sarlito.

Terkait reaksi yang ditunjukkan Jessica, Sarlito lantas menyontohkan sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan suami terhadap istrinya sendiri. Saat itu, posisi suami menjauh dari istrinya untuk merekayasa pembunuhan tersebut. Suami tersebut bahkan sempat membantu pihak kepolisian dalan proses penyelidikan. Namun, akhirnya terbongkar jika pelakunya kasus pembunuhan tersebut tak lain adalah suaminya sendiri.

"Padahal, dia (suaminya) pelakunya," kata dia.

Sarlito juga yakin ada gerakan Jessica yang menata paper bag di atas meja nomor 54 kafe Olivier dilakukan untuk menutupi sesuatu terhadap gelas es kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin.

"Ketika Jessica itu sudah pasti ada motiviasinya yaitu menutupi apa yang dilakukannya kemudian," kata Sarlito.

Sarlito menilai gerakan Jessica yang menjejerkan tiga buah paper bag di atas meja nomor 54 itu tidak lazim. Ada faktor kesengajaan dari Jessica untuk menutupi sesuatu hal di balik papar bag yang di atas meja.

"Lazimnya paper bag itu taruh aja di samping. Tapi ada faktor kesengajaan di taruh berjejer. Kesimpulan saya diak akan melakukan sesuatu yang tidak mau dilihat orang lain," kata Sarlito.

Dia juga menganggap jika sangat aneh saat Jessica mengeliling seolah mengamati situasi Kafe Olivier usai memesan es kopi Vietnam dan dua koktail. Minuman itu dipesan Jessica sebelum Mirna dan Boon Juwita alias Hanie datang ke Kafe Olivier.

Lebih lanjut, Sarlito juga mengamati gerakan tak lazim Jessica yang saat itu menunggu kedatangan Mirna dan Hanie di meja nomor 54. Umumnya, kata Sarlito jika orang menunggu temannya akan melakukan aktitivas seperti membaca buku atau memainkan telepon selulernya untuk menghubungi temannya yang ditunggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI