Suara.com - Sebuah gempa kuat di Filipina selatan menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai lebih dari 120. Para pejabat setempat menyisir bangunan retak dan kota-kota terdekat untuk memeriksa kerusakan dan kemungkinan korban lain.
Besarnya Gempa 6,7SR membangunkan warga dari tidurnya akhir Jumat (10/2/2017) di provinsi Surigao del Norte, memaksa ratusan orang meninggalkan rumah mereka.
"Gempa itu berpusat sekitar 8 mil laut dari ibukota provinsi Surigao pada kedalaman yang relatif dangkal 6 mil," kata Renato Solidum dari Filipina Institut Seismologi dan Vulkanologi.
Hampir 100 gempa susulan terasa. Pusat-pusat evakuasi menampung warga dan dalam kondisi selalu waspada. Tapi sejak Sabtu kemarin, banyak warga yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Sekretaris Kesejahteraan Judy Taguiwalo mengatakan, para pejabat terus menilai kerusakan di Surigao dan kota-kota terpencil.
"Sedikitnya enam orang tewas, sebagian besar setelah disambar puing jatuh dan beton dinding," kata pejabat tanggap bencana provinsi Gilbert Gonzales.
Setidaknya 126 lainnya terluka. Gempa menyebabkan pemerintah menutup bandara untuk penerbangan domestik untuk sementara waktu. Pasalnya, landasan pacu mengalami retakan.
Beberapa bangunan, termasuk sebuah perguruan tinggi negara, hotel dan pusat perbelanjaan, mengalmai kerusakan.
Filipina berada di Pasifik "Ring of Fire", di mana kerap terjadi gempa bumi dan banyaknya gunung berapi yang masih aktif. [Cbs News]
Baca Juga: Kisah Kocak saat Wakil Gubernur Djarot Kembali ke Balai Kota