Suara.com - Seorang disjoki atau joki cakram (Disc jockey; DJ) yang dikenal dengan nama panggung “Dax J” nekat membut lantunan suara azan sebagai lagu remix, untuk mengiringi khalayak sebuah kelab malam di Tunisia berjoget.
Aksi nekatnya tersebut tersebar dan memicu kemarahan publik. Alhasil, pemerintah setempat menutup kelab malam tersebut dan mengadakan investigas pidana terhadap Dax J maupun klub tempat dugem tersebut.
Peristiwa itu baru diketahui publik setlah Orbit Festival, perusahaan kepanitiaan pesta, mengunggah rekaman video sang DJ tengah memainkan “lagu azan” itu ke media sosial. Diketahui, sang DJ tengah beraksi di kelab malam Kota Nabeul.
“Kami sudah menutup kelab malam itu hingga batas waktu yang belum ditentukan. Manajer kelab itu sudah ditahan pihak kepolisian atas tuduhan melanggar peraturan moral dan kepublikan,” tegas Gubernur Nabeul Mnaouar Ouertani, seperti dilansir The Guardian, Selasa (4/4/2017).
Ia menuturkan, video yang diunggah ke media sosial itu menjadi bukti awal yang kuat untuk menangkap sang manajer.
Pasalnya, dalam video yang dibuat, Jumat (31/3), terekam tamu kelab itu asyik berjoget diiringi ”lagu azan” yang diramu Dax J. Meski temponya dipercepat oleh disjoki, namun lafal azan tetap kentara.
"Tidak ada satu pun orang yang boleh menghujat agama yang diakui dan dianggap suci di Tunisia,” tegas gubernur.
Orbit Festival, penyelenggara pesta itu, telah meminta maaf kepada pemerintah maupun publik melalui pernyataan tertulis yang diunggah ke media sosial, Senin (3/4).
Baca Juga: Aksi Tak Terduga Anies Baswedan Usai Dengar Cibiran Warganet
Tapi, mereka membantah meminta disjoki memainkan lagu yang disebut penodaan agama tersebut. Karenanya, mereka juga menolak bertanggungjawab atas insiden itu.
Sementara sang joki cakram, Dax J juga sudah meminta maaf.
"Saya minta maaf kepada setiap orang yang tersinggung oleh musik yang saya mainkan di Orbit Festival Tunisia, pekan lalu. Saya tak pernah bermaksud menghina atau menimbulkan amarah,” jelasnya.