Suara.com - Bencana alam tanah longsor di wilayah Selatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat tepatnya Kecamatan Megamendung dan Cisarua menyisakan duka mendalam untuk masyarakat, Minggu 6 Juli 2025.
Tidak sedikit bangunan yang hancur akibat bencana alam yang disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi pada dua wilayah tersebut.
Puluhan bahkan ratusan warga terdampak bencana alam juga tidak lepas dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
BPBD Kabupaten Bogor mencatat, hujan deras pada sore hingga malam kemarin juga menyebabkan hilangnya nyawa empat masyarakat Kabupaten Bogor.
Staf BPBD Kabupaten Bogor, Dejan Habiburrahman menjelaskan, dari empat orang itu tiga diantaranya sudah ditemukan di Kecamatan Megamendung dan Cisarua.
"Tiga korban meninggal dunia, 1 di Kampung Rawasadek, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung. Dua lainnya di 2 Jiwa Kampung Sukatani, Desa TUgu Utara Kecamtan Cisarua," kata dia.
"1 Jiwa dalam pencarian, korban jiwa bencana di Kampung Ciletuh Rt 04/01 Desa Cipayung Girang Kecamatan Megamendung," lanjutnya.
Pemancing Hilang
Kalak BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat menjelaskan, satu orang yang dalam pencarian itu telah hilang diduga tertimbun longsor pada malam hari kemarin.
Baca Juga: Tragedi Puncak Berulang: Banjir dan Longsor Renggut Nyawa, 1 Hilang!
"Kami menerima laporan pada 23:00 WIB. Kejadiannya sekitar pukul 18:30 WIB Sabtu kemarin," kata dia.
Berdasarkan laporan, kejadian itu bermula saat korban sedang memancing di pemancingan gang dolar, Megamendung. Namun, tiba-tiba tebingan kolam ikan belakang longsor.
"Korban sudah diperingatkan oleh pengelola pemancingan, bapak Mukti, supaya pindah karena melihat debit air sungai ciesek deras dan korban tidak menghiraukan nya sampai kebawa longsor dan korban ada dua kemungkinan tertimbun longsor atau kebawa arus sungai ciesek," jelas dia.
Ade Hasrat mengaku, pemancing itu belum diketahui identitasnya. Pemilik lahan pemancingan juga tidak mengetahui nama korban yang tertimbun longsoran itu.
"Belum diketahui Identitasnya, tapi korban berpakaian baju warna putih," jelas dia.
Kontributor : Egi Abdul Mugni