Tim pengacara pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab langsung jumpa pers untuk menyikapi penetapan status tersangka kasus pornografi terhadap Rizieq terkait penyebaran konten pornografi melalui situs baladacintarizieq.com. Konferensi pers diselenggarakan di kediaman Rizieq, Petamburan, Jakarta, Senin (29/5/2017).
Salah satu pengacara Eggi Sudjana mengatakan para pengacara Rizieq langsung membentuk tim pembela ulama dan aktivis. Tim ini terdiri, antara lain Eggi sendiri, Habib Muchsin yang merupakan Pembina Tim Pembela Ulama, pengacara Firza Husein: Aziz Yanuar.
"Dalam konteks kami setelah rapat tadi sudah terbentuk tim pembela ulama dan aktivis, itu nama kita sekarang konteks ini. Dalam pengertian lebih jauh, ada pembina-pembina para kyai ulama-ulama besar, yang gabung juga di sini," ujar Eggi.
Menurut Eggi langkah Polda Metro Jaya menetapkan Rizieq menjadi tersangka dapat menimbulkan ketersinggungan umat Islam. Dia menyebut langkah itu sebagai pelecehan terhadap ulama.
"Ditersangkakannya HRS (Habib Rizieq Shihab) inilah yang menimbulkan ketersinggungan yang luar biasa karena satu pelecehan yang sangat serius kepada ulama, yang tidak pernah melakukan demikian. Jangankan jadi tersangka, jadi saksi aja HRS tidak pantas. Kenapa? Dia tidak mengetahui, dia tidak melihat, dia tidak mendengar, dia tidak mengalami, sebagaimana disebut sebagai saksi, dia tidak melakukan itu. Oleh karena itu jangankan jadi saksi saja tidak mungkin secara ilmu hukum," kata dia.
Sebelum menetapkan Rizieq menjadi tersangka, polisi sudah lebih dulu menetapkan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein menjadi tersangka dalam kasus yang sama pada Selasa (16/5/2017) malam.
Polisi menjerat Rizieq dengan Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 8 juncto Pasal 34 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi ancaman penjara di atas lima tahun.
Salah satu pengacara Eggi Sudjana mengatakan para pengacara Rizieq langsung membentuk tim pembela ulama dan aktivis. Tim ini terdiri, antara lain Eggi sendiri, Habib Muchsin yang merupakan Pembina Tim Pembela Ulama, pengacara Firza Husein: Aziz Yanuar.
"Dalam konteks kami setelah rapat tadi sudah terbentuk tim pembela ulama dan aktivis, itu nama kita sekarang konteks ini. Dalam pengertian lebih jauh, ada pembina-pembina para kyai ulama-ulama besar, yang gabung juga di sini," ujar Eggi.
Menurut Eggi langkah Polda Metro Jaya menetapkan Rizieq menjadi tersangka dapat menimbulkan ketersinggungan umat Islam. Dia menyebut langkah itu sebagai pelecehan terhadap ulama.
"Ditersangkakannya HRS (Habib Rizieq Shihab) inilah yang menimbulkan ketersinggungan yang luar biasa karena satu pelecehan yang sangat serius kepada ulama, yang tidak pernah melakukan demikian. Jangankan jadi tersangka, jadi saksi aja HRS tidak pantas. Kenapa? Dia tidak mengetahui, dia tidak melihat, dia tidak mendengar, dia tidak mengalami, sebagaimana disebut sebagai saksi, dia tidak melakukan itu. Oleh karena itu jangankan jadi saksi saja tidak mungkin secara ilmu hukum," kata dia.
Sebelum menetapkan Rizieq menjadi tersangka, polisi sudah lebih dulu menetapkan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein menjadi tersangka dalam kasus yang sama pada Selasa (16/5/2017) malam.
Polisi menjerat Rizieq dengan Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 8 juncto Pasal 34 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi ancaman penjara di atas lima tahun.