Suara.com - Sebuah ironi pahit mewarnai insiden bentrokan yang pecah dalam acara ceramah Habib Rizieq Shihab di Pemalang, Jawa Tengah. Ternyata, kedua organisasi masyarakat (ormas) yang terlibat, Front Persaudaraan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS), telah menandatangani surat pernyataan damai seminggu sebelum insiden.
Namun, kesepakatan di atas kertas itu seolah tak ada artinya saat di lapangan. Bentrokan pada Rabu (23/7) malam itu tetap pecah dan menyebabkan 15 orang, termasuk empat anggota polisi, terkapar dan mengalami luka-luka.
Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, mengungkap bahwa pihaknya sebenarnya sudah melakukan langkah antisipasi jauh-jauh hari. Sebuah rapat koordinasi yang melibatkan Pemda, Kodim, Polres, hingga perwakilan FPI dan PWI LS telah digelar.
"Dari pertemuan tersebut, disepakati surat pernyataan bersama yang berisi sejumlah komitmen dalam kegiatan itu," katanya di Pemalang, dilansir Antara, Kamis (24/7/2025).
Isi kesepakatan itu sangat jelas: semua pihak berkomitmen menjaga acara tetap aman, tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar, tidak provokatif, dan menjaga kerukunan.
Namun, kenyataan berkata lain. Pada Rabu malam sekitar pukul 23.30 WIB, bentrokan hebat tak terhindarkan. Berdasarkan data, empat anggota Polri mengalami luka, sembilan korban dari pihak PWI LS, dan dua anggota FPI juga menderita luka di bagian kepala.
Meski insiden berdarah terjadi, Eko Sunaryo menyebut acara pengajian itu sendiri tetap berlangsung hingga selesai pada Kamis (24/7) dini hari dengan pengamanan ketat.
"Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang diduga memprovokasi atau tindakan kekerasan saat kegiatan pengajian itu berlangsung," katanya.
Kini, Kapolres secara khusus mengimbau para pimpinan dari kedua kelompok untuk menahan diri dan mengendalikan anggotanya masing-masing agar tidak ada lagi pertumpahan darah.
Baca Juga: Dijaga Ratusan Aparat, Begini Situasi Terkini Pemalang Usai Bentrok Ceramah Rizieq Shihab
"Kami minta agar para pimpinan kelompok baik PWI LS serta FPI memberikan instruksi yang menenangkan kepada anggotanya. Jangan ada lagi bentrokan, jangan sampai ada korban susulan, mari bersama-sama jaga keamanan wilayah," katanya.
Imbauan serupa datang dari Polda Jawa Tengah. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.
"Kami mengajak seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Pemalang untuk menjaga kedamaian, menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi. Polri hadir untuk menjaga ketertiban tetapi kedamaian sejati hanya bisa tercapai jika masyarakat ikut berperan aktif," katanya.