”Setelah bergabung, mereka juga bisa membuat kencan online dengan jihadis Indonesia atau lainnya di Suriah. Bahkan ada yang menikah melalui video call karena bertemu di Telegram, ” ungkapnya.
Khusus di Indonesia, kata dia, grup obrolan kaum teroris melalui Telegram dipakai oleh jaringan di seluruh Jawa, Sumatera khususnya Lampung, Riau dan Padang Sumatera Barat.
Selain itu, kata dia, aplikasi itu juga dipakai oleh jaringan di Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Ambon, dan Nusa Tenggara.