Melissa adalah perempuan berusia 32 tahun yang bekerja di lantai 83 menara selatan WTC. Ia mengakui terjebak bersama lima rekannya di kantor setelah pesawat United Airlines bernomor penerbangan 175 menabrak gedung tinggi kebanggaan AS tersebut.
“Kami akan menyalamatkan kalian, kami berjanji. Bertahanlah kalian,” tutur petugas polisi ketika ditelepon Mellisa.
“Belum ada orang di sini dan lantai kami sudah dikepung api. Kami tak bisa bernafas. Panas, di sini sangat panas,” tutur Mellisa, panik, sebelum mengutarakan pesan terakhirnya.
Kevin Cosgrove: Aku baik-baik saja istriku
Kevin tak menduga, siang hari itu adalah kali terakhir ia bisa mendengar suara sang istri. Laki-laki berusia 46 tahun itu terjebak di menara selatan WTC setelah pesawat yang dibajak teroris, menabrak gedung tersebut. Ia lantas menelon 911, nomor darurat AS.
“Aku masih muda, aku belum siap mati,” tuturnya terbata-bata kepada petugas melalui telepon.
“Istriku berpikir aku baik-baik saja. Aku meneleponnya dan mengatakan sudah meninggalkan WTC sebelum ditabrak pesawat teroris. Tapi sebenarnya aku bohong,” terangnya.
Setelah mengucapkan hal itu, operator 911 mendengar suara teriakan histeris dan gemuruh lantai roboh. Telepon Kevin pun terputus.
Betty Ong: Kami Dibajak
Baca Juga: Laki-Laki Suriah Azan di Istana Kuno Spanyol Jadi Viral, Kenapa?
Betty berada dalam penerbangan bersama pesawat American Airlines Flight 11 pada hari nahas itu. Namun, perjalanannya yang tenang mendadak menjadi riuh ketika para penumpang mengetahui sejumlah kru pesawatnya dianiaya dan disandera sekelompok orang.