Banyak warganet menilai perancangan penggunaan dana rakyat oleh pemprov pada awal era Anies-Sandiaga tak seperti era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang terbilang sangat ketat dan fokus pada pelayanan publik.
“Aku rindu 'pemahaman nenek lu'" tulis warganet @dianrambe di Twitter, sembari menautkan berita mengenai 100 persen kenaikan anggaran sekretariat DPRD DKI.
Sementara akun @femimoza97831 menuliskan, “Dokumen ‘pemahaman nenek lu!’ akan menjadi dokumen bersejarah Indonesia. Warisan dari seorang Gubernur pejuang antikorupsi yang melawan semua tikus-tikus koruptor sampai titik darah penghabisan. Kapan lagi Indonesia akan punya pejabat yang berani terus terang dan frontal seperti ini?”
Frasa "pemahaman nenek lu" bermuasal dari coretan-coretan Ahok pada dokumen rancangan APBD tahun 2015. Persisnya pada dokumen program "Sosialisasi SK Gubernur DKI" yang diajukan DPRD senilai Rp8,8 triliun.
"Sewaktu gue lihat, apa-apaan nih! Gue kasih lingkaran terus tulis 'pemahaman nenek Lu!'. Apa yang mau disosialisasi dari SK Gubernur? Tinggal dilihat doang, makanya gue tulis 'Nenek lu!' di lingkaran. Balikin. Sudah baca 'nenek lu!' tersinggung kali mereka," tutur Ahok kepada wartawan, Selasa (3/3/2015) sore.
Tulisan itu pula yang meruncingkan perseteruan pemprov yang kala itu dipimpin Ahok dengan sebagian besar anggota dewan.
Anies Lega
Gubernur Anies justru merasa senang karena APBD 2018 akhirnya disahkan setelah mendapat kritik dan menuai polemik.
"Pertama bersyukur, alhamdulillah, rancangan anggaran sudah disepakati. Kami juga mengapresiasi perhatian masyarakat terhadap rancangan anggaran secara detail,” ujar Anies seusai rapat paripurna di gedung DPRD DKI.
Baca Juga: Google Kena Tuntut Pengguna iPhone
Menurutnya, perhatian publik terhadap rincian dana anggaran itu penting. Pasalnya, APBD tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
Anies juga memaklumi banyaknya interupsi dari anggota DPRD DKI saat sidang paripurna pengesahan APBD. Ia mengatakan, ‘hujan interupsi’ seperti itu normal dalam rapat paripurna.
"Dinamika-dinamika di dalam sidang adalah dinamika wakil rakyat selalu normal dan ini tuntas," tandasnya.