Begini Nasib Jurnalis Topskor Gara-gara Kritik Ustadz Abdul Somad

Siswanto Suara.Com
Rabu, 27 Desember 2017 | 01:08 WIB
Begini Nasib Jurnalis Topskor Gara-gara Kritik Ustadz Abdul Somad
Zulfikar Akbar [Twitter Zulfikar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadilah muncul kalimat saya yang memang tertulis dalam kondisi emosi. Isinya seperti yang beredar itu. Karena saya pikir hal itu tidak perlu dibesar-besarkan sampai kemana-mana. Karena melihat ini bisa berisiko besar bagi etnis Tionghoa di Indonesia. Ternyata kritik saya yang dibalut emosi itu mungkin terasa terlalu tajam bagi mereka walaupun saya sudah berusaha juga menggunakan bahasa yang tetap elegan, walaupun keras," katanya.

Waktu itu, setelah Zulfikar menyampaikan uneg-uneg di Twitter, situasi biasa-biasa saja. Tetapi, mendadak jadi runyam setelah muncul aksi dengan hastag #BoikotTopSkor. 

Linimasa heboh. Dengan memakai hastag itu, sebagian pendukung dan simpatisan Abdul Somad mengecam Zulfikar. Mereka menilai jurnalis ini sudah tendensius dan ingin menjatuhkan Abdul Somad.

Otomatis, nama redaksi Topskor pun kecipratan karena disebut-sebut para pendukung Abdul Somad terus.  Agaknya inilah yang membuat redaksi tempat Zulfikar bekerja, serius menanggapi. 

Akun @joni_nih, misalnya. Dia sampai menyebut Zulfikar penista Abdul Somad. Walaupun Zulfikar sebenarnya tidak punya niat buruk dengan cuitannya.

Sempat terjadi perdebatan antara Zulfikar dengan netizen. 

Tetapi akhirnya jalan damai ditempuh Zulfikar. Dia minta maaf sekaligus mengklarifikasi cuitan.

"Kpd teman2 muslim yg merasa tersinggung krn kritikan sy atas @ustabdulsomad saya ingin sampaikan permintaan maaf dan klarifikasi sekaligus," tulis @zoelfick.

Dia menjelaskan kalau permintaan maafnya disampaikan bukan karena tekanan, melainkan karena kesadaran. Dia merasa kritikannya terlalu keras sehingga melukai pendukung Abdul Somad.

Zufikar menjelaskan selama ini dia melemparkan kritikan bukan didasari sikap permusuhan, melainkan sebagai sikap kritis atas fenomena sosial.  "Lalu kenapa saya melemparkan kritikan begitu, tak lain sebagai upaya saya saling mengingatkan dengan cara saya, "watashaubil haq, watawa shaubil haq," tulis Zulfikar.

"Mudah2an permohonan maaf saya dapat diterima, seperti saya juga sudah menerima sanksi terberat dalam karier saya. Mdh2an tak ada dendam di antara kita. Hormat saya untuk semua. Subhanallah wabihamdihi subhanakallahumma wabihamdika. Astaghfiruka waatuubu ilaik."

Zulfikar juga mengungkapkan kalau dia sudah diberhentikan dari redaksi atas dampak cuitannya. Dia mengaku sudah menerimanya. 

"Sekali lagi saya mohon maaf bagi teman2 yang masih tersinggung. Janji saya, tidak akan mengulangi hal-hal yang mengusik teman. Sebuah desakan dr teman2 muslim yg tersinggung sudah disikapi pihak redaksi. Keputusan mereka; saya di-cut sbg sanksi yang saya terima dgn lapang dada."

Setelah ini, Zulfikar berharap situasi yang tadinya panas, jadi sejuk. 

Rekan-rekan Zulfikar di grup percakapan Whatsapp mendoakan agar Zulfikar tetap tenang. Soalnya mereka mendengar ada informasi kalau Zulfikar akan didatangi massa. Begitu juga dengan redaksinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI