Kala itu, siswa berinisial HI, yakni pelaku pemukulan, tertidur di kelas. Guru Budi langsung mendekati siswa tersebut, dan langsung mencoret pipinya dengan tinta.
Namun, sang siswa HI langsung berdiri dan memukul guru Budi hingga mengenai pelipis wajahnya.
"Kejadiannya Kamis siang, sekitar pukul 13.00 WIB siang tadi," kata Kepala SMA Negeri I Torjun Sampang Drs Amat.
"Saya sendiri sebenarnya sedang tidak berada di dalam kelas, informasinya HI ditegur oleh Pak Budi saat pelajaran terakhir itu, kemungkinan anak ini masih mengulang kembali kesalahannya dan tiba-tiba HI memukuli Pak Budi," ujar Amat.
Amat menuturkan, guru Budi memang sempat menceritakan atas kejadian di ruang kelas XII kepada dirinya.
Saat menceritakan kejadian di dalam kelas itu XII itu, guru Budi masih terlihat sehat, tapi orangnya tampak lesu.
"Baru (Kamis) sore saya mendengar kabar bahwa Pak Budi dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit Surabaya karena tidak sadarkan diri," kata Amat, menjelaskan.
Teman-teman sekelas HI menyayangkan tindakan yang dilakukan yang bersangkutan terhadap guru Budi tersebut, karena menurut mereka tindakan wajar dilakukan.
Diantar Ribuan Pelayat
Sementara jenazah Guru Budi, diantar ribuan orang saat menuju liang lahat, Jumat siang.
"Saya tidak menyangka, ini bisa terjadi. Ini sungguh di luar batas kewajaran dan tidak seharusnya terjadi di dunia pendidikan kita ini," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Moh Jupri Riyadi di rumah duka.
Para guru dari sejumlah lembaga pendidikan di bawah naungan Disdik dan Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Sampang, terlihat hadir di rumah duka dan ikut menyalatkan serta mengantar jenazah almarhum ke pemakaman umum di Jalan Jaksa Agung Suprapto.
Aktivis Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Sampang dan HMI Sampang juga ikut mengantar jenazah almarhum.
Karangan bunga berisi ucapan bela sungkawa atas meninggal guru Budi hampir memenuhi pekarangan rumah almarhum, baik dari teman-teman seprofesi almarhum maupun dari alumni HMI, karena yang bersangkutan merupakan aktivis Lembaga Seni Mahasiswa Islam (LSMI) di HMI Cabang Malang.
Bahkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy menyampaikan karangan bunga secara langsung.