Keji! Teroris Dukungan Turki Mutilasi Tentara Perempuan Kurdi

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 04 Februari 2018 | 14:07 WIB
Keji! Teroris Dukungan Turki Mutilasi Tentara Perempuan Kurdi
Ibu (ketiga dari kanan), saudara perempuan (tengah), dan saudara laki-laki (kedua dari kanan) dari Barin Kobani, pejuang YPG Kurdi yang dibunuh dan dimutilasi gerombolan teroris dukungan Turki di Afrin, 3 Februari 2018. [Delil Souleiman/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mayat Barin Kobani, perempuan anggota YPG (Unit Perlindungan Rakyat Kurdi), dimutilasi oleh gerombolan teroris yang didukung tentara Turki.

Aksi brutal teroris dukungan Turki tersebut terjadi, dalam Operasi Ranting Zaitun, yakni serbuan komando tentara Turki ke Afrin, wilayah bangsa Kurdi yang berada di Suriah. Operasi itu dilancarkan Turki atas perintah Presiden Recep Tayyib Erdogan sejak 20 Januari 2018.

Gerombolan teroris itu juga merekam aksi memutilasi tubuh Barin tersebut dalam bentuk video dan tersebar di media-media sosial.

"Barin Kobani dimutilasi oleh kelompok teroris yang didukung tentara Turki dalam operasi Afrin. Barin adalah anggota Unit Perlindungan Perempuan Kurdi," demikian pernyataan resmi YPG—sayap militer Partai Pekerja Kurdi (PKK)—seperti dilansir The Guardian, Sabtu (3/1/2018).

The Syrian Observatory for Human Rights, lembaga pengawas HAM yang berbasis di London, mengatakan menerima video itu dari gerombolan teroris yang berada di barisan tentara Turki saat operasi militer.

Video itu dibuat pada Selasa (30/1), setelah tentara Turki dan gerombolan teroris menemukan mayat Barin di medan pertempuran Desa Qurna.

Dalam video, tampak belasan laki-laki yang mayoritas bersenjata, mengelilingi mayat Barin yang tengah dimutilasi.

Komunitas Kurdi di berbagai negara marah atas aksi brutal tersebut. Mereka beramai-ramai menyebar foto Barin Kobani tersenyum semasa hidup.

Baca Juga: Selamat, Febby Rastanty Resmi Sandang Gelar Sarjana Hukum

"Barin tak pernah menyerah pada teroris dan tentara asing yang menjajah kedaulatan bangsa Kurdi. Dia melawan hingga tetes darah penghabisan," tegas Amad Kandal, perwira Unit Perlindungan Perempuan Kurdi.

"Aksi berutal teroris dan tentara Turki ini tak menyurutkan daya juang kami. Sebaiknya, aksi brutal mereka justru memupuk keyakinan kami. Bahwa kami akan berjuang hingga kemenangan besar," tegasnya lagi.

Kaum perempuan dan laki-laki Kurdi yang berafiliasi dengan YPG, dikenal militansinya untuk mengusir gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kedua negara tersebut.

Khususnya kaum perempuan YPG, sangat ditakuti oleh gerombolan teroris tersebut. Setelah ISIS dikalahkan, YPG dan faksi-faksi perjuangan Kurdi tergerak untuk mengonsolidasikan wilayah mereka guna menentukan nasib sendiri, alias mendirikan negara merdeka.

Sementara Juru bicara Syrian Democratic Force—Tentara Demokratik Suriah—Mustefa Bali mengecam aksi brutal gerombolan teroris dukungan Turki itu.

"Video itu menjadi alasan kami, bersama-sama YPG untuk terus melawan agresi Turki dan sekutu-sekutunya. Bayangkan kebiadaban penjajah ini terhadap kaum perempuan dan anak-anak kita. Bagaimana mereka berperilaku kalau mereka mengambilaih daerah kita," tulis Mustefa Bali melalui akun Facebook.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI