Retno Marsudi, Tamu Terakhir Kota Terlarang Kekaisaran Cina

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 16 Februari 2018 | 11:26 WIB
Retno Marsudi, Tamu Terakhir Kota Terlarang Kekaisaran Cina
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Boleh jadi Retno merupakan tamu kenegaraan terakhir Istana Kekaisaran menjelang pergantian tahun, sesuai dengan penanggalan tradisional Cina melalui pengistimewaan yang ditunjukkan oleh PM Li itu.

Retno pun membalasnya dengan ucapan terima kasih atas sambutan orang kedua di struktur pemerintahan Cina tersebut.

"Di negara kami juga ada perayaan Imlek. Hari Raya Imlek di negara kami juga menjadi hari libur," ujarnya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kanan) mendengarkan pernyataan koleganya, Menlu RI Retno LP Marsudi, mengenai hasil Pertemuan Ke-3 Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral (JCBC) Cina-Indonesia kepada pers di Beijing, Jumat (9/2) malam. Selain menyusun agenda peningkatan kemitraan kedua negara, JCBC juga membahas isu-isu regional dan global, mulai dari persoalan di Myanmar, Laut China Selatan, Semenanjung Korea, hingga Palestina. [ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/pd/18]

Langkah strategis

Sejak awal bulan Februari, geliat Kota Beijing sudah tidak seperti biasanya. Masyarakat sudah bersiap-siap mudik untuk bertemu keluarganya mengisi libur Tahun Baru Imlek.

Pemandangan Ibu Kota Cina berpenduduk 21,7 juta jiwa itu mirip dengan suasana di Jakarta menjelang Hari Raya Idul Fitri yang lengang dan tidak ada pemandangan kemacetan lalu lintas di sana-sini.

Tiket-tiket kereta api dan pesawat ke beberapa daerah di daratan Tiongkok sudah habis terjual sejak pertengahan Januari lalu.

Stasiun yang menjadi pangkal keberangkatan sejumlah kereta api dari wilayah barat, tengah, dan selatan Kota Beijing ke berbagai daerah di penjuru daratan Tiongkok dipadati penumpang mulai dari pagi hingga malam hari.

Baca Juga: Mkhitaryan: Arsenal Akan Tetap Serius di Leg Kedua

Operator kereta api jauh-jauh hari sebelumnya melakukan persiapan, baik sarana maupun prasarananya, untuk mengantisipasi lonjakan ratusan juta penumpang.

Demikian halnya dengan maskapai penerbangan "jor-joran" memberikan pelayanan terbaik selama musim mudik terakbar di dunia itu.

Dengan jumlah penduduk yang hampir 1,4 miliar jiwa, tidak heran pemerintah Cina memperkirakan jumlah perjalanan yang dilakukan warga setempat selama periode 1 Februari-12 Maret 2018 mencapai angka 2,98 miliar.

Tidak dapat dibayangkan, betapa besarnya pendapatan yang bakal diraup oleh operator transportasi publik di Cina selama periode tersebut.

Meskipun bukan waktu yang tepat karena perkantoran di Cina sudah mulai banyak yang tutup, kunjungan Menlu Retno di penghujung tahun tradisional Cina merupakan langkah strategis bagi Indonesia dalam meningkatkan jalinan kemitraannya dengan negara berpenduduk terbesar di dunia itu.

Dalam Pertemuan Ke-3 Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral (JCBC) China-Indonesia pada 8-9 Februari 2018, Indonesia berhasil memaksa Cina untuk memperkecil selisih nilai perdagangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI