Cawapres Jokowi Harus Bisa Jawab Isu PKI dan Pro Cina

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 29 April 2018 | 07:14 WIB
Cawapres Jokowi Harus Bisa Jawab Isu PKI dan Pro Cina
Presiden Jokowi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. [Foto Intan - Biro Pers Setpres]

Jokowi menyinggung gambar kampanye PKI pada tahun 1955 yang memuat gambar sosok pria yang mirip dirinya berada di bawah podium tempat Ketua Umum PKI D.N. Aidit berpidato.

"Ini fitnah di media sosial sudah lebih dari 4 tahun. Ini menuduh Presiden Jokowi itu PKI coba, saya lahir tahun 1961, PKI dibubarkan tahun 1965, saya baru umur 3,5 hingga 4 tahun, masa ada PKI balita? Logikanya enggak masuk," kata Jokowi.

Sementara itu, ketika disinggung tentang Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy yang mengungkap asal usul tudingan Jokowi terkait dengan PKI sekaligus memberikan klarifikasi, Emrus menyebut Romahurmuziy termasuk salah satu tokoh yang berpeluang menjadi pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.

Emrus menyebut Rommy sebagai sosok muda yang intelektual, santri dan santun. Profil Rommy bisa dijual untuk bursa cawapres. "Namun, yang perlu diperhatikan lagi adalah masalah elektabilitas. Sejauh mana Rommy bisa menyumbang elektabilitas jika dipasangkan dengan Jokowi?" kata Direktur Emrus Corner itu.

Komisi Pemilihan Umum akan membuka pendaftaran pasangan capres dan cawapres Pilpres 2019 mulai 4 hingga 10 Agustus 2018. Penetapan capres dan cawapres akan dilakukan pada 20 September 2018. Tiga hari kemudian atau mulai 23 September 2018 akan digelar kampanye pemilu anggota badan legislatif dan Pilpres 2019.

Meskipun pendaftaran pasangan capres dan cawapres tinggal beberapa bulan lagi, hingga kini nama-nama tokoh perempuan yang masuk dalam bursa pesta demokrasi itu masih bisa dihitung dengan jari. (Antara)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI