3 Mahasiswa Pendemo Gibran Ditangkap Paspampres, Wali Kota Blitar: Saya Malu dan Kecewa Sekali

Jum'at, 20 Juni 2025 | 07:42 WIB
3 Mahasiswa Pendemo Gibran Ditangkap Paspampres, Wali Kota Blitar: Saya Malu dan Kecewa Sekali
Detik-detik anggota Paspampres menangkap sejumlah mahasiswa karena menggelar demonstrasi saat kunjungan Wapres Gibran Rakabuming Raka di Blitar, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. (ist)

Suara.com - Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, menyayangkan aksi sejumlah mahasiswa yang membentangkan poster saat kunjungan kerja Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ke Kota Blitar, Rabu (18/6/2025).

Aksi yang dilakukan tiga kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu disebutnya tidak mencerminkan cara penyampaian kritik yang elegan.

Ketiga mahasiswa itu pun sempat ditangkap oleh Paspampres lantaran aksinya itu.

“Jadi semestinya kita menghargai tamu yang datang siapa pun itu, dan kami sangat menyayangkan ya atas sikap (penangkapan oleh Paspampres terhadap) adek-adek (mahasiswa) ini,” beber Syauqul Muhibbin dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat (20/6/2025).

Syauqul mengaku kecewa karena menurutnya, kunjungan Wapres membawa sejumlah manfaat nyata untuk Kota Blitar. Mulai dari dukungan terhadap pelaku UMKM seperti perajin gendang, bantuan peralatan kesehatan rumah sakit, hingga perluasan akses ekspor produk lokal.

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (18/6/2025). (ANTARA/Asmaul)
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (18/6/2025). (ANTARA/Asmaul)

"Jadi harapan besarnya kita dibantu memajukan Kota Blitar dengan nilai investasi ratusan miliar, tetapi adek-adek kita menyambut tamu negara dengan seperti itu. Sekali lagi saya menyayangkan hal itu,” tegasnya.

Syauqul Muhibbin berharap ruang kritik tetap terbuka, namun disampaikan secara beradab.

Selain itu, Syauqul menyebut para mahasiswa yang sempat dihalau oleh aparat akhirnya diajak berdialog langsung di rumah makan yang menjadi lokasi acara.

“Jadi kemarin adek-adek itu akhirnya aspirasinya diterima di rumah makan itu, diajak ngobrol dan dijamu dengan baik. Jadi tidak ada isu-isu terjadi apa-apa dengan mereka. Jika kita mengundang tamu negara disambut seperti itu, saya sebagai wali kota mestinya tidak mengundang ya. Saya malu dan kecewa sekali,” beber Syauqul Muhibbin. 

Baca Juga: Feri Amsari Bongkar Praktik Culas MK: Dari Sekian Banyak Anak Muda, Cuma Gibran Dapat Karpet Merah

Bantah Tahan Mahasiswa

Sementara itu, Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly menegaskan bahwa tidak ada penangkapan terhadap tiga kader PMII yang terlibat dalam aksi tersebut. Ketiganya hanya diamankan sementara untuk dimintai keterangan.

"Perlu kami tegaskan, tidak ada penangkapan. Ketiganya hanya kami mintai klarifikasi secara baik-baik di lokasi," ungkap Titus.

Insiden terjadi sekitar pukul 12.55 WIB ketika iring-iringan kendaraan Wapres tiba di Rumah Makan Bu Mamik. 

Tiga orang muncul dari gang dan mencoba mendekat ke tepi jalan, namun langsung dihalau oleh aparat TNI dan diarahkan ke trotoar.

"Setelah diperiksa, diketahui bahwa mereka adalah kader PMII Blitar. Tidak ada unsur ancaman, mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi," tutur Titus.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI