Namun, pemilik toko dan pedagang lokal menyatakan harga pakaian yang melonjak terjadi karena kemerosotan nilai tukar rial Yaman terhadap mata uang asing, terutama dolar AS.
"Harga pakaian yang tinggi bukan kesalahan kami, Harga bahan bakar yang naik dan kesulitan mengimpor dari luar negeri, karena negeri ini menghadapi blokade, serta pajak yang tinggi yang diberlakukan oleh pemerintah, adalah penyebab utama di balik krisis ini," kata Amjad Hutaibi, seorang pengusaha di Aden.