Perkosa Adik sampai Hamil, 2 Bocah Diperiksa di RSJ

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 21 Juni 2018 | 13:26 WIB
Perkosa Adik sampai Hamil, 2 Bocah Diperiksa di RSJ
AD (38) bersama dua orang anaknya, AS (18) dan WA (15), saat diperlihatkan ke wartawan di Mapolres Batanghari. (Metrojambi.com)

Sedang AS, masih tercatat sebagai siswa di salah satu sekolah menengah atas. Adiknya, WA, siswi di salah satu sekolah menengah pertama.

Pengakuan AS kepada polisi, hubungan intim kali pertama yang dilakukan kepada adiknya, WA, terjadi di dalam rumah panggung itu tahun 2017.

Ketika itu, rumah dalam kondisi kosong. WA yang dalam kondisi diancam AS, hanya bisa pasrah ketika dinodai oleh AS yang telah gelap mata karena terpengaruh film porno yang banyak ditontonnya.

Di salah satu sudut dalam rumah itulah WA kehilangan keperawanannya di tangan kakak kandungnya sendiri.

Setelah kejadian pertama berlangsung lancar, AS kembali mengulangi perbuatannya. Ia terus menodai adik kandungnya di dalam rumah panggung itu.

Perbuatan keji itu dilakukannya setiap kali rumah dalam kondisi kosong. Ketika itu ibunya sedang di kebun karet dan neneknya di luar rumah.

Apa yang terjadi di dalam rumah tersebut tidak diketahui oleh warga sekitar. Apalagi, baik AS maupun WA, tidak memperlihatkan sikap yang berbeda setiap kali mereka berada di luar rumah.

“Kami baru tahu pas polisi bawa mereka di sore hari. Warga jadi kaget,” ungkap Kades itu, lagi.

Keseharian AS dan WA seperti remaja lain. Riang dan baik. Bahkan, AS dikenal sebagai anak rajin membantu ibunya.

Baca Juga: Prediksi Denmark vs Australia di Grup C Piala Dunia 2018

Cuma, WA tergolong anak gadis yang suka berada di dalam rumah. “Kalau adiknya itu jarang ke luar rumah,” tutur E, salah satu warga.

Di desa yang berjarak tempuh sekitar 15 menit dari Tembesi, ibu kota Kecamatan Muaratembesi itu, AD, ibu kandung AS-WA, juga dikenal sebagai sosok yang baik.

Bahkan, AD terkenal aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Makanya, warga juga kaget ketika AD ikut diamankan polisi dengan dugaan sebagai pelaku aborsi anaknya.

Cerita AD kepada polisi, ia baru mengetahui bahwa kedua anaknya telah berhubungan intim setelah WA hamil.

Atas alasan malu ketahuan masyarakat desa, AD turut membantu proses pengguguran kandungan WA. Hingga akhirnya jasad janin WA ditemukan warga di Tembesi.

Kini, keluarga malang itu harus berurusan dengan pihak berwajib. Mereka ditahan di Mapolres Batanghari untuk diproses lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI