Suara.com - Dua dari tiga anggota kawanan bandit jalanan berhasil diringkus tim Reserse Mobile (Resmob) Polsek Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/7/2018) dini hari.
Tersangka yang berhasil diringkus masih berusia 17 tahun, masing-masing berinisial DH dan MK. Meski masih ABG, keduanya beraksi cukup sadis.
Salah satu aksinya, terlibat penikaman dan perampasan barang berharga pengendara di Jalan Sukaria, dengan laporan polisi nomor LP/ 854/ VII/ K/ 2018/ Sek Panakukkang.
Menurut Kepala Polsek Panakkukang Komisaris Ananda Fauzi Harahap, dua residivis pelaku pencurian dengan kekerasan itu terungkap dari tato di tangan kiri DH.
Sebab berdasarkan keterangan korban, salah satu pelaku yang menodongnya terlihat memilik tato.
"Tim Reskrim yang dipimpin Ipda Robert Hariyanto Siga melakukan penyelidikan dan mendapatkan ciri-ciri pelaku, kemudian melakukan pencarian," jelas Ananda.
Berdasarkan keterangan itu, ditambah informasi motor skuter warna biru putih yang digunakan pelaku, polisi berhasil menciduk DH, di Jalan Kesadaran 3. Remaja putus sekolah itu tak berkutik saat aparat berbaju preman mengganggu tidurnya.
Tidak berhenti di situ, polisi kembali melakukan pengembangan ke persembunyian tersangka lain. Hanya berselang beberapa jam, tim Resmob berhasil menangkap MK yang juga dalam kondisi tidur, di Jalan Kumala 2.
"Selanjutnya kami mencoba melakukan pengembangan ke tersangka ke tiga, inisial KL, namun yang bersangkutan tidak berada di lokasi," jelas Ananda.
Baca Juga: Anthony Ginting Sebut Jonatan Christie Bernasib Sial
Ananda menerangkan, berdasarkan hasil penyelidikan, kawanan ini dikenal sadis saat beraksi. Mereka tidak segan-segan menyakiti atau melukai korban.
Salah satu korban yang melapor mengalami luka di bagian siku kanan dan kiri setelah ditikam garpu. Keterangan yang sama juga diperoleh setelah kedua tersangka mengakui perbuatannya.
Meski demikian, barang bukti senjata garpu belum berhasil ditemukan lantaran telah dibuang.
"Keduanya adalah residivis dan setelah keluar diketahui kembali beraksi di tiga lokasi berbeda," jelas Ananda. [Lirzam Wahid]