Gara-gara Hoaks Gempa, Mataram Mendadak Sepi

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 26 Agustus 2018 | 06:52 WIB
Gara-gara Hoaks Gempa, Mataram Mendadak Sepi
Inilah kabar hoaks gempa yang banyak beredar.

Suara.com - Suasana Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/8/2018) malam yang biasanya ramai, mendadak sepi diduga akibat beredarnya hoaks tentang gempa susulan.

Ya, sebagian warga Kota Mataram menduga suasana sepi ini akibat dampak kabar hoaks (berita bohong) yang menyebarkan isu akan adanya gempa susulan dahsyat terjadi pada Minggu (26/8/2018).

"Mungkin karena isu gempa itu, makanya sepi begini, memang biasanya ramai, tapi tidak seperti malam biasanya," kata Mahmudin, salah seorang pedagang kaki lima yang berada di Jalan Airlangga, Kota Mataram, Sabtu (25/8/2018) malam, dikutip dari Antara.

Dari pantauan Antara sekitar pukul 20.00 Wita, suasana sepi dapat dilihat dari volume kendaraan yang berlalu lalang sepanjang ruas jalan utama perkotaan.

Jalan Airlangga, Majapahit dan Pejanggik, yang biasanya di akhir pekan padat dengan kendaraan, nampak lebih lengang.

Begitu juga dengan tempat tongkrongan anak muda dan pusat perbelanjaan, tidak banyak pengunjung yang datang dan menghabiskan akhir pekannya di sana. Bahkan banyak di antaranya terlihat tutup lebih awal.

Seperti salah satu kedai tongkrongan favorit anak muda yang ada di Jalan Majapahit, Kota Mataram. Tempat tongkrongan yang berada dekat dengan Kampus Universitas Mataram ini hanya terlihat satu meja yang dipenuhi sekelompok muda-mudi.

Menyanggah "Hoaks", sebelumnya BMKG Stasiun Geofisika Mataram, pada 22 Agustus 2018, telah mengeluarkan surat edaran resmi yang menegaskan bahwa informasi gempa susulan dahsyat pada Minggu (26/8/2018) tersebut tidak benar.

Oleh karena itu BMKG meminta masyarakat untuk tenang namun tetap waspada di segala kondisi. Begitu juga diharapkan untuk tidak mempercayai berita-berita yang tersebar tanpa informasi yang jelas dari sumber terpercaya.

Baca Juga: Hasil Pekan Ketiga Liga Inggris 2018/2019 Tadi Malam

Melalui surat edarannya, disebutkan bahwa setiap harinya gempa bumi selalu terjadi di seluruh belahan dunia, namun tidak semua gempa bumi tersebut dirasakan.

Bahkan sampai saat ini, belum ada negara dengan teknologi apa pun di dunia yang mampu memprediksi kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi secara tepat di hari dan tanggalnya.

BMKG pun menegaskan bahwa tidak semua gempa bumi besar terjadi pada tanggal 26 dan pada Minggu.

Untuk menyanggah kabar "hoaks" ini pun, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho juga menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Sutopo Purwo Nugroho meminta masyarakat mengabaikan hoaks mengenai gempa susulan berkekuatan 7,5 Skala Richter (SR) yang dikabarkan bakal terjadi malam ini.

"Di Lombok masih banyak beredar hoaks atau informasi menyesatkan di sosial media. Isinya bahwa nanti malam pukul 22.30 Wita hingga 23.59 Wita diperkirakan akan terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5 SR dan diharapkan tidak berada di dalam rumah," kata Sutopo dalam pernyataan tertulis, Minggu (26/8/2018).

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI