Menyusuri Kota Palu Pasca Gempa saat Malam, Seperti Kota Mati

Kamis, 04 Oktober 2018 | 16:35 WIB
Menyusuri Kota Palu Pasca Gempa saat Malam, Seperti Kota Mati
Ratusan warga terus berdatangan membawa bantuan untuk korban tsunami dan gempa Palu dan Donggala ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, hingga Senin (1/10/2018) dinihari. (Suara.com/Lirzam Wahid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Foto aerial kawasan pantai Taipa, Palu Utara, pascagempa dan tsunami. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Foto aerial kawasan pantai Taipa, Palu Utara, pascagempa dan tsunami. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

Di dalam asrama tentara Raksatama 711 Korem 132/Tadulako Jalan Emi Saelan, kelihatan tenda tenda pengungsi yang padat. Sejumlah kendaraan pribadi keluar masuk tempat yang dijaga ketat prajurit TNI itu.

Kendaraan yang biasanya padat merayap di jalan ini, hingga malam keenam pascaempa masih sepi. Suasana justru sangat kontras dan mencekam ketika berada di depan restoran siap saji Pizza Hut dan Mal Tatura Palu.

Sebelum gempa, setiap malam jalanan ini sangat ramai. Bahkan kendaraan padat merayap dari dua arah berlawanan karena banyak kendaraan keluar masuk mal maupun yang masuk keluar di Pizza Hut.

Sejumlah toko dan gudang yang rusak akibat diterjang gempa dan tsunami berkekuatan 7,4 SR di kawasan Pergudangan Kabupaten Donggala, Sulteng. ANTARA FOTO/Amirullah
Sejumlah toko dan gudang yang rusak akibat diterjang gempa dan tsunami berkekuatan 7,4 SR di kawasan Pergudangan Kabupaten Donggala, Sulteng. ANTARA FOTO/Amirullah

Rabu (3/10/2018) malam, aroma busuk mulai menyeruak di sekitar Mal Tatura. Mal pertama di Kota Palu yang dibangun atas prakarsa pemerintah kota itu, rusak total. Seluruh bagian bangunan depan, samping, dan belakang compang-camping.

Bahkan lantai empat bagian depan dari gedung itu terjungkal karena sebagian tiangnya patah hingga seluruh ornamen publikasi dan promosi yang menempel di dinding gedung itu berserakan. Sejak gempa, seluruh aktivitas di depan mal dan sekitarnya lumpuh.

Hanya ada penerangan kecil yang menyinari aparat kepolisian yang mengamankan tempat ini dari penjarahan maupun ancaman ambruknya pusat perbelanjaan modern berlantai empat itu.

Saat gempa seluruh material yang jatuh dari bangunan ini menimpa kendaraan yang terparkir di bawahnya. Belum diketahui jumlah pengunjung dan karyawan yang terjebak dalam gedung mal milik BUMD Kota Palu itu.

Foto aerial kawasan pantai Taipa, Palu Utara, pascagempa dan tsunami. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Foto aerial kawasan pantai Taipa, Palu Utara, pascagempa dan tsunami. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

Dari Jalan Emi Saelan, perjalanan dilanjutkan ke Jalan Monginsidi. Jalan ini merupakan pusat niaga elektronik, otomotif, apotek, dan dokter praktik.

Jalan ini sering kali sesak oleh kendaraan yang parkir di tepi kiri dan kanan jalan. Namun, sejak gempa, jalanan ini lengang bahkan rumah toko ditinggal pergi pemilikya. Mereka mengungsi entah ke mana.

Baca Juga: Bank Mandiri Beri Keringanan pada Nasabah Korban Gempa di Sulteng

Setelah lima malam gelap gulita, memasuki malam keenam pascagempa aliran listrik ke jalan ini sudah masuk. Tiang-tiang lampu jalan mulai menyala. Kendaraan juga lalu lalang meski masih lengang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI