Suara.com - Patung yang diyakini merupakan sosok Sultan Ageng Tirtayasa teronggok terbuang di pinggiran Jalan Masjid Priyayi, tak jauh dari Sungai Kali Malang, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
Arca tersebut sebelumnya ditemukan terbenam dalam lumpur sungai saat petugas irigasi tengah melakukan normalisasi.
Ironis, sebab Sultan Ageng Tirtayasa adalah tokoh pejuang dari Banten dan mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 045/TK/Tahun 1970, tanggal 1 Agustus 1970.
Sastrawan Banten Toto St Radik membenarkan patung yang ditemukan petugas irigasi Sungai Kalimalang adalah patung Sultan Ageng Tirtayasa.
Ia mengungkapkan, patung Sultan Ageng Tirtayasa tersebut sudah dipasang sekitar tahun 2000-an di Simpang Kebun Jahe, berdekatan dengan patung Keluarga Berencana (KB) di depan gerbang keluar Tol Serang Timur, Kota Serang.
Patung tersebut dirobohkan atas desakan anggota dewan dengan alasan takut terjadi syirik. Apalagi, menurutnya waktu itu muncul partai-partai berlatar belakang Islam.
“Ada dua patung saat itu dirobohkan yaitu patung Pahlawan Sultan Ageng Tirtayasa, waktu itu alasannya katanya sirik (penyekutuan Tuhan) jadi harus dirobohkan,” ungkap Toto seperti diberitakan BantenHits—jaringan Suara.com, Minggu (11/11/2018).
Seniman Banten Tb Ahmad Fauzi menambahkan, saat patung Sultan Ageng Tirtayasa dirobohkan, sekitar tahun 2000-an para seniman melakukan aksi penolakan pembongkaran.
Alasan para anggota dewan merobohkan karena merasa bahwa patung tersebut bisa berpengaruh pada akidah masyarakat Serang.
Baca Juga: Ridwan Kamil Kewalahan Jokowi Blusukan 2 Hari di Jawa Barat
“Anggota DPRD Kabupaten Serang bersikukuh patung ini akan berpengaruh pada akidah masyarakat,” paparnya.