Menurut data dari Desa Watu Bonang, warga yang eksodus karena isu kiamat itu tercatat 52 orang. Namun data dari Polres Batu hanya 42 orang.
“Kami belum bisa memastikan apakah yang 10 ini ada di Malang atau tempat lain,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, seperti dikutip dari Beritajatim.com, Jumat (15/3/2019).
Terkait fatwa-fatwa nyeleneh yang beredar di masyarakat hingga menyebabkan sejumlah warga Desa Watu Bonang eksodus. Ipong meminta pihak terkait memberikan klarifikasi.
Khususnya adalah Gus Romli selaku pengasuh ponpes di Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Ia juga mengakui ada warga yang berangkat ke Malang menjual harta bendanya, sampai memasang foto Gus Romli.
Selain itu, ada warga yang mengumpulkan beras 50 kg termasuk menarik anak sekolah karena dirasa sekolah itu tidak penting. Itu semua, menurut Ipong, memang terjadi.
"Jadi saya imbau Gus Romli datanglah ke Ponorogo untuk mengklarifikasi semua itu," ujar dia.
Klarifikasi itu dirasa sangat perlu, supaya tidak timbul keresahan maupun kekhawatiran di masyarakat, khusunya warga desa Watu Bonang, Badegan.
"Atau minimal Katimun lah yang mengklarifikasi. Supaya masyarakat tenang," ujarnya lagi.
Baca Juga: 99 Hari Disandera di Yaman, Satu Mahasiswa Asal Indonesia Akhirnya Bebas