"Revolusi kok dianggap degradasi demokrasi. Makanya, Iqra', Iqra', dan Iqra', Bro. Bung Karno itu nulis buku "Di Bawah Bendera Revolusi", yang takut istilah revolusi adalah penguasa yang sudah terlalu nyaman. Ini bukan revolusi mental ya," cuit Faldo Maldini.
Arie Kriting menanggapinya dengan tawa: "Hahahaha. Apaan sih ini orang? Sumpah deh. Kalian kalo baca dari awal pasti menemukan kelucuan. Sa dari tadi ketawa mulu ini."
Faldo Maldini pun meminta Arie Kriting membantah argumennya. Dia menyebut tidak membahas komedi yang dilontarkan oleh Arie Kriting.
"Bantah aja argumennya, kita tidak lagi membahas komedimu. Kelucuan itu tidak perlu dikatakan, apalagi dilabeli kayak cap halal. Jadi, jangan maksa juga buat sekadar memenuhi KPI-mu," cuit Faldo Maldini.
Arie Kriting pun kebingungan: "Nah apalagi ini? Bro, ngomong apa sih? Coba baca ulang sekali lagi, baru di-twit gitu. Jadi kita paham, bung ngomong maksudnya apa? Bawa-bawa cap halal ama KPI-mu ini apa sih? Astaga. Sa kayaknya memang kurang baca deh."
Faldo Maldini menjawab singkat: "Yaudah. Jangan dipaksakan."