Aldi memenuhi tantangan itu. Namun, ketika para siswa sudah terkumpul, sang kepala sekolah justru memojokkan Aldi dan tidak mengubah jadwal masuk sekolah.
Terakhir, saat pelaksanaan Try Out pada Senin (6/5/2019) lalu, Aldi mendapat teguran dari seorang guru lantaran tidak mengenakan seragam putih hitam sesuai ketentuan.
Aldi berdalih seragamnya basah karena kehujanan sehingga ia tidak bisa mengenakannya.
Sang guru melarang Aldi untuk mengikuti Try Out. Namun, Aldi menolaknya dan kembali menanyakan sang guru yang juga tidak mengenakan seragam putih hitam sesuai aturan.
Seusai mendapat protes, pihak sekolah langsung menggelar rapat untuk memberhentikan Aldi dari sekolah.
Diancam Tidak Diluluskan
Setelah beberapa aksi protes yang dilakukan oleh Aldi, Aldi kembali dipanggil ke ruang kepala sekolah. Ia diminta untuk menandatangani perjanjian damai untuk tidak kembali melanggar peraturan.
Dalam perjanjian tersebut juga disebutkan, sekolah akan mengubah beberapa peraturan mulai dari mengizinkan menggunakan jaket hingga memperpanjang waktu masuk sekolah.
Tapi, sang kepala sekolah enggan menandatanganinya. Aldi pun mengikuti jejak sang kepala sekolah dengan tidak menandatangani perjanjian tersebut.
Baca Juga: Wuih, Motor Terbakar di Pesta Kelulusan SMA Disambut Hangat
"Kepala sekolah mengatakan kamu harus siap dengan semua risiko akibat dari perbuatanmu ini, menyampaikan aspirasi dan protesnya dianggap sebagai perlakuan yang melanggar dan tidak menghormati guru," ungkap Aldi.
Saat pengumuman kelulusan, benar saja apa yang diancam oleh sang kepala sekolah. Aldi tidak diluluskan dari sekolah tersebut meskipun ia telah mendapatkan nilai tinggi.
Kepsek Bersikeras Tolak Luluskan Aldi
Sehari berselang setelah pengumuman, tepatnya 14 Mei 2019 perwakilan murid dan organisasi Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Serikat Perempuan Indonesia (Seruni), organisasi massa Pemuda Pembaru melakukan dialog dengan pihak sekolah.
Dialog itu dihadiri oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tim kesiswaan dan guru konseling. Dari hasil dialog itu, kepala sekolah bersikeras untuk menolak meluluskan Aldi.
"Alasan kepala sekolah, Aldi dan pihak keluarga tidak pernah datang untuk mendiskusikan dan meminta maaf. Namun pada kenyataannya, Aldi bersama ayahnya pernah datang ke rumah kepala sekolah secara lansung untuk meminta maaf atas sikap Aldi," demikian keterangan resmi dari AGRA.